KH Mutawakkil Alallah yang juga Ketua PW NU Jawa Timur, meminta kader NU yang maju sebagai calon gubernur agar nonaktif sebagai PBNU.
Merdeka.com, Malang - Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf, mantap maju di Pilgub Jatim 2018. Keputusan pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut membuat banyak pihak mendesaknya nonaktif sementara dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) selama ikut mencalon.
Menanggapi hal tersebut, Gus Ipul menegaskan pihaknya akan mengambil sikap sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlakunya di organisasi terbesar di Indonesia itu.
"Kalau ketentuannya memang harus mundur kita ikutilah. Prinsipnya tidak ada masalah dengan statement KH Mutawwakil, memperjelas posisi saja," kata Syaifullah Yusuf di Lapangan Bela Negara Malang, Sabtu (21/10).
Sebelumnya, KH Mutawakkil Alallah yang juga Ketua PW NU Jawa Timur, meminta kader NU yang maju sebagai calon gubernur agar nonaktif sebagai Pengurus Besar dan Badan Otonom (Banon) NU. Desakan itu ditujukan kepada Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa yang masing-masing menjabat sebagai Wakil Ketua PBNU dan Ketua Muslimat NU.
Bahkan permintaan nonaktif ditujukan kepada ketua maupun pengurus harian NU, serta ketua Badan Otonom (Banon) NU yang terlibat menjadi tim sukses calon gubernur baik Gus Ipul maupun Khofifah. Desakan nonaktif KH Mutawakkil tersebut sebagaimana hasil keputusan Muktamar NU di Solo.
"Ya, serasa Muhtamar versi 2," kata Gus Ipul tertawa saat hal itu disebut sebagai Muhtamar Versi 2.
Gus Ipul menegaskan, bahwa permintaan KH Mutawwakil tersebut memiliki semangat positif agar diperoleh kejelasan. Pihaknya akan menindaklanjuti dengan mengikuti aturan yang berlaku.
"Nanti kita lihat, saya lagi mempelajari statement KH Mutawwakil, tetapi yang saya lihat semangatnya supaya posisinya clear," katanya.
Gus Ipul hadir dalam peringatan Milad Ikatan Guru Raudlatul Adfal (Igra) Ke-15 se-Kota Malang. Acara bertajuk Gebyar Senam Festival Anak Sholih-Sholihah itu diisi dengan senam anak PAUD.