Warisan arsitektur bangunan yang tak patut diabaikan
Hotel Niagara memang selalu hangat dengan kisah-kisah angker yang selalu menyelimutinya. Namun, jauh daripada itu warisan arsitektur bangunan hotel ini tak patut untuk diabaikan. Meskipun kisah misteri selalu menjadi sesuatu yang dinanti, namun kita juga patut membuka mata lebar-lebar dengan melihat kekayaan arsitektur khas tahun 1990-an yang masih tersimpan rapi dalam tubuh Hotel Niagara.
Keindahan arsitektur Hotel Niagara salah satunya terletak pada desain interior yang digunakan. Saat melangkahkan kaki ke dalam hotel, kamu akan menikmati kekayaan ornamen-ornamen klasik yang masih utuh di dalamnya.
Secara garis besar Hotel Niagara menggunakan hiasan dengan gaya art nuovo serta art deco yang tampak lebih tegas. Ornamen kedua gaya tersebut terlihat pada keramik, besi cor pegangan tangga, panel kayu yang melekat di dinding, penyangga kanopi jendela, serta corak lantai teraso. Uniknya, setiap lantai bangunan Hotel Niagara memiliki gaya yang berbeda-beda.
Berbicara mengenai keunikan arsitektur hotel, maka lift kuno yang ada dalam hotel ini juga layak untuk diperhatikan. Hotel Niagara sebenarnya memiliki lift kuno berbahan kayu yang dibuat pada masa awal abad ke-20.
Lift kuno tersebut dikabarkan masih bisa berfungsi, hanya saja pemilik hotel tak berani mengoperasikannya dengan alasan keselamatan. Kondisi lift yang sudah lapuk pada beberapa titik dikhawatirkan tak lagi aman, terlebih kekuatan lantai kamar juga tak mendukung sama sekali.
Selain ornamen klasik yang tersimpan dalam hotel, hal lain yang menarik dari hotel klasik ini adalah tandon air yang terletak di atap bangunan. Tandon air permanen tersebut memiliki bentuk bulat yang datar pada bagian atas.
Bagian datar tersebut kemudian dijadikan sebagai lokasi bersantai dengan sebuah meja bundar di tengahnya. Dari titik ini kamu bisa menikmati pemandangan sekitar Lawang secara jelas.