1. MALANG
  2. PARIWISATA

Kisah haru para pelajar di balik kokohnya tank amfibi Museum Brawijaya

Inilah yang terjadi saat tank Belanda ini menyerang para pelajar yang berjuang mempertahankan kemerdekaan

Tank AM-TRACK. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Sabtu, 16 April 2016 15:45

Merdeka.com, Malang - Pernah berkunjung ke Museum Brawijaya Malang? Museum Brawijaya merupakan sebuah museum sejarah ketentaraan Republik Indonesia yang didirikan sejak tahun 1967 dan diresmikan pada tanggal 4 Mei 1968. Pada saat dibangun, museum ini memiliki semboyan "Citra Utapana Cakra" yang artinya sinar yang memberikan semangat atau kekuatan.

Terkait dengan semboyan tersebut, salah satu hal yang mampu menyita perhatian adalah kisah semangat perjuangan bangsa yang tersimpan di balik sebuah tank yang kini menjadi salah satu koleksi di Museum Brawijaya.

Menengok ke arah halaman depan Museum Brawijaya, kamu akan menemukan sebuah tank yang berdiri kokoh dan bahkan terlihat cukup garang. Berdiri gagah dengan motif lorek-lorek dan bergerigi tajam, tank amfibi yang diberi nama AM-TRACK ini menjadi saksi bisu keberanian para pelajar yang mengabdikan diri sebagai pejuang kemerdekaan.

Menjadi sebuah kisah haru sekaligus penyalur semangat perjuangan para pahlawan, tank ini pernah menjadi alat pembantai yang digunakan Belanda saat terjadinya Agresi Militer Belanda I tahun 1947.

Tepatnya pada tanggal 31 Juli 1947, Belanda menyerang Kota Malang. Berdasarkan pada penjelasan yang diberikan oleh Mattabiin, yang melakukan perlawanan saat itu justru para pelajar Malang.

"Pada saat itu yang melawan Belanda justru pelajar-pelajar Kota Malang (seusia pelajar SMP dan SMA)", ungkap Mattabiin dengan semangat yang tinggi. Mattabiin merupakan salah satu pemandu wisata sejarah Museum Brawijaya.

"Banyak sekali para pahlawan yang saat itu gugur di sepanjang jalan dan bahkan dilindas oleh tank amfibi tersebut. Diperkirakan tank ampibi tersebut memiliki berat lebih dari 10 ton", Mattabiin menambahkan.

Bisa kamu bayangkan betapa mirisnya kondisi perang yang terjadi kala itu. Sebuah tank perang yang memiliki berat lebih dari 10 ton melindas tubuh para pelajar. Para pelajar tersebut gugur dalam kondisi yang bahkan mencapai titik tak dapat dikenali.

Menyorot para pahlawan yang gugur dalam perang tersebut, mereka merupakan para pelajar yang tergabung dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). Lokasi peristiwa mengharukan ini terjadi di sekitar depan Museum Brawijaya menuju arah utara yang kini dikenal dengan jalan Pahlawan TRIP.

Karena kondisi para pejuang pelajar yang terbilang hancur, maka mereka dimakamkan secara massal dalam sebuah kuburan. Tak jauh dari kuburan tersebut, terdapat sebuah plakat yang menuliskan nama-nama pejuang yang gugur pada peristiwa tersebut. Makam massal tersebut kini bisa kamu temukan dalam Monumen Pahlawan Trip yang berlokasi di Jalan Pahlawan Trip.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Sejarah Malang
  2. Museum
  3. Wisata Sejarah
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA