Menelusuri jejak sejarah kerajaan di Malang melalui deretan candi ini.
Merdeka.com, Malang - Mengingat sejarah bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai Kerajaan, maka tak heran jika negara kita mewarisi begitu banyak situs sejarah pada masa tersebut. Salah satu situs peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh adalah candi.
Candi merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat peribadahan pada masa purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Budha. Kini, kita hanya bisa menyaksikan beberapa peninggalan candi yang berdiri kokoh di berbagai daerah, termasuk di Malang.
Nah, jika kamu ingin mengetahui candi bersejarah yang masih bisa kamu saksikan di Malang, kamui bisa mengunjungi deretan candi berikut ini.
1. Candi Badut
Candi badut atau yang dikenal juga dengan candi Liswa terletak di desa karangbesuki, kecamatan dau, Kabupaten Malang. Sebagian ahli purbakala berpendapat bahwa candi Badut dibangun sebelum masa pemerintahan Airlangga.
Mereka berpendapat bahwa candi ini dibangun atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan.
Candi ini pertama kali ditemukan Arkeolog pada tahun 1923. Berdasarkan legenda, penamaan candi ini juga didasarkan pada karakter Raja Gajayana yang suka melucu atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah mbadut.
Oleh karena itu, candi yang dibangun atas perintahnya tersebut dinamakan candi badut.
2. Candi Jago
Candi ini lebih dikenal dengan sebutan candi cungkup oleh masyarakat setempat. Seperti yang dikutip melalui kepustakaan candi, berdasarkan pada kitab Negarakertagama dan Pararaton, nama candi ini sebenarnya adalah jajaghu.
Dalam kitab yang sama dijelaskan bahwa pembangunan candi jago berlangsung pada tahun 1268 M-1280 M. Candi ini dibangun sebagai penghormatan bagi Raja Singosari ke-4, yaitu Sri Jaya Wisnuwardhana.
Kitab tersebut juga mengisahkan bahwa candi tersebut kerap dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Jika kamu ingin berkunjung, candi ini terletak di dusun Jago, desa Tumpang, Kabupaten Malang.
3. Candi Kidal
Candi ini disebut-sebut sebagai candi pemujaan tertua di Jawa Timur. Pasalnya, pemerintahan raja Airlangga dan raja-raja Kerajaan kediri hanya meninggalkan Candi Belahan dan candi Jalatunda yang merupakan pemandaian.
Secara keseluruhan, bangunan fisik candi ini terbuat dari batu andesit dan berdimensi geografis vertikal. Atap Candi Kidal berbentuk kotak bersusun tiga yang mengecil ke bagian atas.
Selain itu, puncak atap tidak dihiasi ratna atau stupa. Candi Kidal dibangun pada tahun 1248 Masehi. Berdasarkan kepustakaan candi, pembangunan candi ini bertujuan untuk mendarmakan raja Anusapati.
Harapannya agar sang raja mendapat kemuliaan sebagai Syiwa Mahadewa. Candi ini berlokasi di desa Rejokidal, kecamatan tumpang
4. Candi Singosari
Meskipun masih belum diketahui secara pasti, tetapi candi ini diperkirakan berdiri pada tahun 1300 Masehi. Candi diperkirakan dibangun sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari.
Candi ini merupakan candi Syiwa yang ditandai dengan kehadiran arca Syiwa di halaman candi ini. Candi Singosari juga dikenal dengan nama Candi Cungup atau Candi Menara.
Ini menandakan bahwa bangunan candi ini merupakan yang tertinggi pada masanya. Candi singosari terletak di desa Candi Renggo, kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
5. Candi Songgoriti
Meskipun candi ini kini anya berupa reruntuhan, namun candi ini merupakan sebuah situs sejarah yang tak boleh diabaikan. Candi ini pertama kali ditemukan oleh seorang Arkeolog Belanda pada tahun 1799 Masehi.
Candi ini yang dikenal dengan nama Candi Supo ini merupakan salah satu peninggalan Mpu Sindok. Berdasarkan pada catatan sejarah, berdirinya candi ini berawal dari keinginan Mpu Sindok untuk membangun tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan.
Mpu Sindok menginginkan lokasi peristirahatan berada di area pegunungan yang didekatnya terdapat sumber mata air. Kini, kamu hanya bisa menyaksikan reruntuhan candi ini yang terletak di kawasan Taman Rekreasi Songgoriti.
6.Candi Jawar Ombo
Candi Jawar Ombo pertama kali ditemukan penduduk pada tahun 1983 dalam kondisi terbenam tanah. Belum banyak kajian sejarah yang terungkap dari situs sejarah ini.
Hanya saja saja, Candi ini diperkirakan sebagai candi peninggalan Hindu-Budha dengan pahatan relief yang ditemukan mirip dengan bangunan candi pada masa Kerajaan Majapahit.
Candi ini berlokasi di Pedukuhan Kaliputih, desa Muliosari, kecamatan Ampel Gading, kabupaten Malang.