Masjid Tiban di Turen menyimpan berbagai kisah unik dalam pembuatannya.
Merdeka.com, Malang - Di sebelah selatan kota Malang, tepatnya di kecamatan Turen, Kabupaten Malang terdapat sebuah masjid yang sangat terkenal di Indonesia lantara bentuknya yang tak biasa serta berbagai cerita lain yang menyelimutinya. Masjid yang biasa disebut sebagai masjid Tiban tersebut dipercaya sebagai masjid yang dibangun oleh jin karena tiba-tiba muncul di tengah pemukiman tanpa diketahui aktivitas pembangunannya.
Nama masjid Tiban sendiri merupakan sebuah sebutan dari masyarakat sekitar yang memiliki arti masjid yang muncul secara ajaib dan tiba-tiba. Padahal sesungguhnya masjid sekaligus Pondok Pesantren Salafiyah ini memiliki nama Bihaaru Bahri'asali Fadlaailir Rahmah.
Bentuk bangunan yang cukup unik dari masjid tersebut dirancang sendiri oleh pendirinya yaitu KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam. Setiap pembangunan kamar dan ruangan dalam bangunan masjid tersebut selalu berdasar dari salat istikhoroh dari sang pendiri yang biasa disebut sebagai Romo Kiai Ahmad. Hal ini juga tidak hanya menyangkut pembangunannya saja tetapi juga pada ukuran kamar, ornamen, warna cat serta hiasan yang digunakan.
Namun mengenai pembuatannya yang tidak diketahui oleh warga sekitar dan langsung menjadi bangunan yang megah menjadikan munculnya cerita mengenai pembuatan masjid oleh tentara jin. Bahkan beberapa cerita mengatakan bahwa masjid tersebut dibangun hanya dalam waktu satu malam saja. Namun pada kenyataannya, pihak masjid mengatakan bahwa masjid tersebut dibangun oleh santri dan jamaah.
Walaupun pembangunannya masih diliputi berbagai cerita, namun Sulistyo, warga sekitar mengatakan bahwa memang dalam pembangunannya, masjid tersebut cukup tertutup. Beberapa kali juga terlihat mobil serta pick up yang membawa masuk bahan bangunan. Hanya dia juga mengatakan sebuah hal yang cukup aneh yaitu tidak pernah terlihat adanya alat berat. Padahal dengan besar bangunan yang mencapai lantai 10, tidak terbayangkan bagaimana kesulitan yang dialami selama pembangunan jika tidak menggunakan alat berat.
Berbagai misteri yang muncul dari pembangunan masjid ini membuatnya didatangi banyak pengunjung untuk melihat-lihat bentuk bangunan masjid tersebut. Di dalam wilayah masjid sekaligus pondok pesantren tersebut akan ditemui kamar-kamar dengan arsitektur yang beragam nuansanya seperti China, Eropa dan Timur Tengah.
Walau tidak mau disebut sebagai tempat wisata, namun masjid ini menyediakan berbagai hal yang dapat menyenangkan pengunjung. Terdapat tempat untuk wisata kuliner dan belanja di lantai 9 dan 10 bagi pengunjung. Selain itu tempat ini juga dilengkapi lift dan cukup ramah untuk kaum difabel.