Bubur Mundu Agus menjual bubur kacang hijau dan ketan hitam dengan rasa yang lezat dan porsi yang cukup besar.
Merdeka.com, Malang - Menjamurnya kafe serta tempat makan modern di kota Malang tidak serta merta membuat banyak pedagang makanan tradisional menjadi terusir. Salah satu pedagang makanan tradisional yang masih banyak diminati itu adalah Bubur Mundu Agus yang berada di jalan Mundu.
Bubur Mundu Agus telah berjualan sejak tahun 2007. Sejak pertama buka hingga sekarang, bubur ini tetap dalam kondisi yang cukup sederhana yaitu dijual melalui gerobak. Tapi kalau soal rasa jangan menganggap remeh bubur ini walaupun dijual oleh pedagang kaki lima. Kualitas dan kelezatan bubur ini tidak main-main dan sangat berbeda dari penjual bubur lainnya.
Terdapat dua jenis bubur yang dijual, yaitu kacang hijau serta ketan hitam. Bubur dapat dibeli secara sendiri-sendiri atau bisa juga mencampurkan dua jenis tersebut. Porsi yang ditawarkan juga cukup membuat perut kenyang dan membuat 10.000 Rupiah yang Anda bayarkan terasa sangat pantas.
Setiap hari, Agus Wahyudi membutuhkan waktu selama tiga jam untuk memasak bubur dagangannya. Resep yang digunakan oleh Agus sendiri merupakan kreasinya dan muncul setelah beberapa kali melakukan percobaan dan membandingkannya dengan rasa bubur-bubur lain.
Resep berbeda dan takaran sesuai yang ditemukannya tersebut membuat buburnya memiliki rasa yang sangat khas. Bubur buatannya terasa cukup kental namun tetap lembut dan yang paling penting tidak menimbulkan rasa eneg di lidah.
Setiap harinya, Agus menyiapkan 70 porsi untuk masing-masing bubur dagangannya dan selalu ramai diserbu pembeli. Salah satu pembeli yang ditemui oleh Merdeka.com adalah Nugroho yang tinggal di Janti. Setiap minggu dia selalu menyempatkan untuk membeli bubur Agus karena rasanya yang lezat dan porsinya yang cukup banyak. Nugroho bahkan selalu menyempatkan diri untuk membeli bubur tersebut walaupun rumahnya berada cukup jauh.
Agus berjualan mulai jam tiga sore di jalan Mundu, tepatnya di depan Baegopa!. Bubur ini dapat dikenali dari kejauhan karena gerobaknya yang cukup kelihatan berada di pinggir jalan.