1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Terima paketan ganja dalam bungkus kopi, dua orang diciduk

Modus baru pengiriman ganja dilakukan oleh dua orang ini dengan membungkusnya dalam bungkus kopi.

Paket Ganja dalam Kemasan Kopi © 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Kamis, 14 Juli 2016 15:36

Merdeka.com, Malang - Dua orang diamankan oleh polisi terkait paket yang mereka terima melalui JNE. Dilansir dari Merdeka.com, kedua orang tersebut ditangkap lantaran paket mereka yang berada dalam bungkus kopi bubuk sesungguhnya merupakan ganja.

Dua orang tersebut diketahui bernama Yuni Irwanto (40) dan Husain Ba'adu (35). Usai mengambil paket ganja tersebut di kantor JNE, jalan Pajajaran, kedua pelaku langsung diamankan oleh polisi. Yuni ditangkap terlebih dahulu baru kemudian Husain.

"Tersangka YI alias IR mengambil sebuah paket ke JNE. YI mengaku atas perintah HB, yang diamankan kemudian" kata AKBP Decky Hendarsono, Kapolresta Malang, kamis (14/7).

Yuni tercatat tinggal di jalan Srigunting, kecamatan Sukun. Sedangkan Husain tinggal di wilayah kecamatan Lowokwaru, kota Malang. Yuni mengaku diperintah mengambil oleh Husain yang mendapat kiriman dari Aceh.

Paket berbentuk dos besar tersebut berisi enam kotak kecil dengan bobot antara 280 gram sampai 646 gram dengan total 2,12 Kilogram. Untuk mengelabui petugas, ganja tersebut diletakkan dalam bungkus kopi dengan merek 'Dhapu Kupi'.

Paket Ganja dalam Kemasan Kopi
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

"Setiap bungkus ganja juga ditaburi kopi. Ketika dibuka memang berbau kopi," tambah Iptu Imam Rustadji, Kasat Narkoba Polresta Malang di tempat yang sama.

Husain tercatat sebagai Warga Kecamatan Pesantren, Kota Kediri dan tinggal secara berpindah-pindah di Kota Malang. Dia mulai menjadi pengedar sejak 2015 saat menjadi mahasiswa di sebuah PTS.

Ketika dilakukan pengembangan kasus, ditemukan bekas bungkus yang sama di tempat kos Husain. Di rumah Husain di Kediri juga ditemukan 96,56 gram ganja dengan pembungkus yang sama. Selain itu ditemukan juga 18,94 gram dalam sebuah kotak permen dan 34,6 gram dalam sebuah plastik.

Kepada petugas, kedua tersangka mengaku mendapatkan barang dari EF yang kini tengah buron. EF yang tinggal di Kalimantan merupakan penghubung mereka dengan seseorang berinisial MI, selaku pemasok di Aceh.

"Keduanya mentransfer uang separuh terlebih dahulu dari nilai transaksi," tegas Imam.

Modus peredaran ganja melalui paket ekspedisi bukan cara baru, namun menggunakan bungkus kopi sebagai kamuflase merupakan modus yang baru terjadi di Kota Malang. Hal ini membuat butuhnya pengawasan ekstra pada berbagai paket yang datang dan dikirim.

"Perusahaan ekspedisi harus berhati-hati juga kalau menerima paket kiriman dari pelanggan," tegas Decky.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Peristiwa
  2. Kriminal
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA