Sebanyak 1.493 calon jemaah haji asal Kabupaten Malang siap diberangkatkan pada 9 Agustus 2017. Calon jemaah haji tersebut terbagi dalam 4 kloter
Merdeka.com, Malang - Sebanyak 1.493 calon jemaah haji asal Kabupaten Malang siap diberangkatkan pada 9 Agustus 2017 mendatang. Calon jemaah haji tersebut terbagi dalam empat kelompok terbang (kloter) yakni kloter 41, 42, 43, dan 44.
Berdasar data Kemenag Kabupaten Malang, sebanyak 1.786 peserta yang telah melunasi biaya haji tahun ini. Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 293 calon jemaah haji yang bergabung dengan Kota Malang. Tahun ini, pemberangkatan haji di Kabupaten Malang diikuti calon jemaah haji tertua berusia 88 tahun, dan calon jemaah hati termuda berusia 18 tahun.
Sebelum hari pemberangkatan tersebut, para calon jemaah haji mendapatkan pembekalan berupa bimbingan manasik haji massal tingkat kabupaten, Rabu (12/7). Bertempat di Pendopo Kabupaten Malang, gelaran manasik haji tersebut dibuka langsung oleh Bupati Malang, Rendra Kresna. Ia berharap, seluruh calon jemaah haji mengikuti aturan -aturan sebelum pemberangkatan haji, seperti manasik.
"Manasik itu sangat penting karena bisa juga meminimalisir kesalahan ketika disana apalagi di antara bapak ibu sekalian ini, pasti juga sudah ada yang beberapa kali pergi haji. Dan, kalau kita sudah memahami rukun-rukunnya InsyaAllah ibadah lancar dan tidak ada masalah," jelas Rendra.
Rendra menambahkan, kegiatan manasik haji sangat bermanfaat bagi calon jemaah haji, khususnya terkait penguatan ilmu dan pengalaman haji. Dalam manasik tersebut, calon jemaah haji akan diajari berbagai aturan terkait pelaksanaan haji.
"Semoga dalam pelaksanaannya nanti dilancarkan dan dilakukan sesuai konteksnya serta kembali ke tanah air dalam kondisi sehat walafiat membawa predikat haji mabrur," tandas Rendra.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang, Imron menyampaikan, bimbingan manasik haji akan rutin digelar hingga menjelang Idul Adha tahun ini. Tujuannya, untuk menjalin dan meningkatkan hubungan silaturrahmi antar sesama calon jemaah, termasuk dengan para ulama selaku pembimbing manasik haji.
"Memberikan bekal tentang bimbingan manasik haji sekaligus praktiknya, menambah dan meningkatkan pemahaman manasik haji dan pengenalan tempat-tempat bersejarah yang berada di Mekkah dan Madinah, menyempurnakan penyelenggaraan ibadah haji sehingga menjadi haji mabrur," ujarnya.