1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Tahun politik, Wakil Ketua MPR ingatkan politisi tahan diri & tak kampanye negatif

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin mengingatkan para politisi agar menahan diri dan tidak berkampanye negatif.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 30 Agustus 2018 13:21

Merdeka.com, Malang - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin mengingatkan para politisi agar menahan diri dan tidak berkampanye negatif. Kampanye sudah ditetapkan waktunya, sehingga tidak perlu memaksakan diri di saat yang tidak tepat.

"Jelang tahun politik ini sebaiknya semua pihak bisa menahan diri untuk tidak melakukan kampanye-kampanye negatif misalnya. Tidak perlu kita menyebarkan ujaran kebencian, hoaks di media sosial, saya kira itu yang paling penting," kata Mahyudin usai acara sosialisasi Empat Pilar di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (28/8).

Mahyudin mengatakan, sosialisasi Empat Pilar yang dilakukan MPR di antaranya membangun rasa semangat nasionalisme guna memperkuat kesatuan dan persatuan di tengah masyarakat, termasuk para pelaku-pelaku politik atau politisi. Empat Pilar sebagai alat pemersatu bangsa. Lewat semangat nilai-nilai Pancasila, UUD, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka.

"Negara kita yang berbagai macam suku bangsa ini punya potensi memang mudah diadu domba orang. Sejarah mengatakan kita pernah dijajah bangsa asing itu karena kita diadu domba," terangnya.

Mahyudin juga menyampaikan perjalanan pelajaran Pendidikan Pancasila, yang awalnya diajarkan dengan nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Namun belakangan diganti PPKN atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Awalnya kata 'Moral' yang hilang di dalam pelajaran tersebut. Namun belakangan juga berganti menjadi Kewarganegaraan yang menghilangkan kata Pancasila.

"Nah kita merasa bahwa ini sebuah kebutuhan dalam bangsa ini dalam menjadikan Pancasila sebagai perilaku kita berbangsa dan bernegara yang akhir-akhir ini banyak tantangan kebangsaan seperti korupsi narkoba. Banyak pejabat-pejabat yang terlibat korupsi. Perlu dihidupkan kembali semangat moral. Integritas bangsa kita, Moral Pancasila ini dihidupkan kembali," urainya.

"Tapi alhamdulillah, katanya dalam waktu dekat pendidikan Kewarganegaraan itu akan ditambah lagi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan," ucapnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Politik
  2. Pilpres 2019
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA