1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sambut HUT RI dengan lomba terompah, Lapas Wanita pecahkan dua rekor

Rayakan HUT RI dengan lomba terompah panjang, Lapas Wanita Sukun pecahkan dua rekor.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 16 Agustus 2016 12:17

Merdeka.com, Malang - Menyambut HUT RI ke-71, penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita 2A Sukun Malang, Senin (15/08) terlibat dalam pemecahan dua Museum Record Indonesia (MURI) yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dua rekor yang dipecahkan yaitu Bermain Terompah Panjang oleh Nara Pidana secara bersama-sama seluruh Indonesia. Sebanyak 50 ribu tahanan di berbagai tempat di Indonesia turut serta dengan disiarkan secara teleconference. Rekor lain yang dipecahkan adalah menyanyikan lagu nasional Hari Merdeka bersama 150 ribu nara pidana dan petugas lapas. Acara tersebut dipusatkan di Lapas Narkoba Jakarta.

Sisca, salah satu penghuni Lapas wanita mengaku sempat belajar sehari sebelumnya. Dia bersama empat penghuni lapas lain ditunjuk oleh teman-teman satu bloknya.

"Kemarin ada gladi bersih. Kuncinya memang kerja sama. Gunanya untuk kekompakan satu anggota dengan anggota lain. Tidak sulit tetapi harus bersama-sama," kata Sisca, yang didampingi Elina Han di Lapas Wanita 2A Sukun Malang, Senin (15/8), seperti dilansir dari merdeka.com.

Peserta lomba diikuti oleh 5 orang setiap timnya. Masing-masing mewakili setiap blok yang seluruhnya berjumlah 5 blok. Para peserta harus beradu cepat dengan cara melalui lintasan sebanyak 10 kali. Kepala Lapas Wanita 2A Malang, Ngatirah mengungkapkan, sebanyak 432 penghuni lapas terdiri 371 narapidana, dan 61 tahanan turut serta dalam acara tersebut. Bahkan para pegawai secara spontan juga beradu kemahiran dengan warga binaan.

"Antusiasnya tinggi, masing-masing blok menyiapkan pasukan. Anak-anak di sini senang semua, adanya kegiatan seperti ini merupakan hiburan bagi mereka," katanya.

Selain terompah panjang, Lapas Malang juga lomba futsal dengan memakai sarung dengan konsep dandanan semenor mungkin. Sebelumnya juga sudah berlangsung, lomba dakon, dan lomba tanfidz Quran.

"Secara nasional baru sekarang acara ini digelar. Ini menghidupkan kembali lomba-lomba tradisional dengan dikemas pakaian daerah. Tadi kendalanya koneksi dengan pusat agak sulit," pungkas Ngatirah.

Lomba di Lapas Wanita 2A Malang
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Menengok kemeriahan lomba, Lapas Wanita 2A Malang antusias mengikuti lomba terompah panjang atau bakiak. Teriakkan peserta untuk memadukan langkah agar kompak, terdengar penuh semangat, disertai teriakan penonton yang juga tak mau kalah heboh. Masing-masing tim berusaha menjadi yang paling depan dan berusaha mengalahkan lawan. Sementara para penonton yang terdiri dari teman-teman satu sel terus memberi semangat bersaut-sautan.

Khusus para peserta lomba, mengenakan pakaian adat dengan dandanan menor. Tampak di antara mereka mengenakan kebaya dan baju Madura, loreng merah putih berikut aksesoris celurit dan udeng. Lapangan tengah Lapas pun dibuat penuh hiruk pikuk oleh sekitar 432 penghuninya, berikut para sipir dan petugas yang ikut bergabung bersama.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. HUT RI
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA