1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Rosita diduga meninggal dunia akibat overdosis obat antibiotik

Polisi menduga bahwa Rosita meninggal dunia karena overdosis obat antibiotik.

©2017 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Sabtu, 29 Juli 2017 10:09

Merdeka.com, Malang - Rosita, siswi MTs di Kabupaten Malang yang sempat viral karena masalah tabungan sekolah, ditemukan meninggal dunia di kamarnya. Korban diketahui meninggal dunia oleh ibunya, Wijiyati dengan mulut mengeluarkan busa.

Tidak ditemukan adanya kekerasan di tubuh korban maupun bahan berbahaya. Polisi hanya menemukan obat antibiotik di kamar korban.

"Ditemukan obat jenis antibiotik, yang dosisnya tidak tinggi juga. Bisa juga (jadi pemicu), kalau minumnya banyak, apalagi sakit lambung seperti itu," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Azi Pratas Guspitu, Jumat (28/7).

Azi mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan keluarga korban, karena hingga saat ini masih shock dan belum bisa dimintai keterangan. Kemungkinan dari orang tuanya akan didapat informasi yang lain.

"Makanya nanti kita minta keterangan dari keluarganya. Kita dalami lagi," tegasnya.

Rosita ditemukan meninggal dunia dengan mulut berbusa Rosita ditemukan meninggal dunia di kamar rumahnya, Jumat (28/7) pukul 05.00 WIB. Kematian korban dilaporkan ke Polsek setempat sekitar pukul 06.00 WIB dan jenazahnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk menjalani pemeriksaan.

Korban sebelumnya juga pernah masuk rumah sakit karena sakit lambung.

Almarhumah Rosita sehari meninggal, Kamis (27/7) sekitar pukul 23.00 WIB sempat makan nasi dengan lauk ikan gurami yang dimasak oleh ibunya dan meneguk air putih. Setelah itu korban merasakan sakit kepala dan minta dipijat ibunya, sebelum kemudian pergi masuk ke kamarnya.

Sekitar pukul 05.00 WIB, ibunya membangunkan korban dari depan kamar. Karena tidak ada jawaban, sang ibu masuk kamar dan menemukan korban sudah meninggal dunia.

Rosita sempat mengalami depresi akibat uang tabungannya tidak diakui pihak sekolahan. Pihak sekolah sesuai catatan, menegaskan bahwa tabungan korban hanya sebesar Rp 135 ribu saja, bukan Rp 42,7 juta seperti yang diutarakan orang tua.

"Bunuh diri, (bisa) kemungkinan, karena stres tekanan," kata Azi.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
  2. Kabupaten Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA