Bermaksud membetulkan mesin penyedot air (pompa air), Karsono tercebur ke dalam sumur sedalam 25 meter hingga tewas.
Merdeka.com, Malang - Bermaksud membetulkan mesin penyedot air (pompa air), Karsono tercebur ke dalam sumur sedalam 25 meter. Korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa saat diselamatkan oleh warga setempat.
Kasubbag Humas Polres Malang, AKP Vicky Dian Shandy mengungkapkan, korban ditemukan meninggal dunia di dalam sumur. Korban terperosok saat sedang membenahi mesin penyedot air yang berada di tengah-tengah kedalaman sumur.
"Korban menarik pompa air ke bibir sumur, tetapi tidak sengaja memegang kabel pompa air yang teraliri arus listrik," kata Vicky, Minggu (11/6) malam.
Kata Vicky, korban saat kejadian ditemani istrinya, Mujiati sekitar pukul 12.30 WIB. Akibat sengatan listrik korban terpental dan masuk ke dalam sumur.
Istri korban sempat memberi bantuan dengan memegang kaki, namun tidak kuat sehingga korban terjatuh. Spontan Mujiati berteriak meminta pertolongan hingga membuat warga tempatnya tinggal, dusun Temu, desa Sitirejo, kecamatan Wagir, berdatangan.
Warga berusaha mengevakuasi korban, namun karena keterbatasan alat dan khawatir adanya gas beracun akhirnya melaporkan ke Polsek Wagir.
Polsek Wagir dengan mendatangkan Tim SAR dan PMI berusaha melakukan evakuasi. Saat dievakuasi korban sudah meninggal dunia
"Diperkirakan korban pingsan dan kehabisan nafas serta menghirup gas beracun yang berada di dalam sumur," katanya.
Sementara Muji Utomo, Kasie Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang mengatakan, korban diduga memegang besi penyangga pompa yang teraliri listrik. Salah satu saksi, kata Muji, ikut tersengat listrik dan terjatuh saat memegangi tubuh korban.
"Saksi bangun dan berlari berteriak minta tolong pada tetangga. Tetangga yang mengetahui langsung melapor kepada aparat setempat," katanya.
Pihak SAR butuh waktu sekitar 30 menit untuk evakuasi dan perjalanan dari markas sekitar 10 menit. Tetapi usaha keras yang dilakukan tidak berbuah manis.
Keluarga sendiri menerima kejadian tersebut sebagai sebuah kecelakaan dan langsung memakamkan korban di TPU setempat.