Berdasarkan hasil penelitian Lee Kuan Yew Institute (LKYI) Singapura, Jawa Timur jadi wilayah dengan kemudahan berbisnis tertinggi di Indonesia.
Merdeka.com, Malang - Jawa Timur menduduki posisi pertama sebagai daerah dengan tingkat kemudahan berbisnis atau ease of doing business di Indonesia. Dilansir dari Merdeka Jatim, hasil ini berdasarkan hasil penelitian Lee Kuan Yew Institute (LKYI) Singapura.
"Ini tidak terlepas dari usaha Pemprov Jatim dalam memberikan layanan terbaik kepada dunia usaha dalam berbisnis di provinsi ini," kata Kepala Biro Humas Pemprov Jatim, Benny Sampir Wanto.
Jawa Timur berada di peringkat pertama dan kemudian diikuti Jawa Barat di peringkat kedua dan Jawa Tengah di peringkat ketiga. Sementara itu, DKI Jakarta menduduki ranking keempat dan Yogyakarta pada urutan kelima.
Nilai yang diperoleh Jatim sendiri cukup besar yaitu sebesar 1,795, diikuti Jabar 1,720, dan Jateng 11449. Sedangkan nilai DKI sebesar 1,325 dan DIY 1,056.
Hasil pemeringkatan kemudahan berbisnis oleh LKY Institute tersebut dilakukan pada penelitian bulan April sampai dengan September 2017 dengan tiga indikator, yaitu daya tarik bagi investor, keramahan bisnis, dan kebijakan kompetitif pemprov.
Sampai saat ini, nilai penanaman modal asing (PMA) di Jawa Timur pada 2017 tercatat sebesar Rp 21,49 triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 2.527 buah. Nilai investasi ini merekrut sebanyak 78.496 tenaga kerja.
Sementara itu, untuk penanaman modal dalam negeri di provinsi ini, pada tahun yang sama sebesar Rp 69,290 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 2.165 buah. Serapan tenaga kerja sebanyak 147.786 orang.
Penanaman modal non fasilitas di Jatim pada 2017 tercatat sebanyak 129.260 unit usaha dengan nilai investasi sebesar Rp 85,86 triliun. Investasi tersebut menyerap tenaga kerja sebanyak 451.076 orang.