1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Hashim: Siapa yang usul debat Capres pakai Bahasa Inggris, goblok itu

"Debat, saya enggak setuju itu. Ngapain Bahasa Inggris. Siapa yang ngusulkan itu, goblok itu. Siapa itu," kata Hashim Djojohadikusumo.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Jum'at, 21 September 2018 12:07

Merdeka.com, Malang - Tidak ditampik, bahasa Inggris sebagai bahasa pergaulan internasional harus dikuasai oleh anak-anak Indonesia, bahkan semakin banyak bahasa asing dikuasai akan semakin baik. Tetapi untuk debat Calon Presiden dan Wakil Presiden, tetap harus menggunakan bahasa Indonesia.

"Debat, saya enggak setuju itu. Ngapain Bahasa Inggris. Siapa yang ngusulkan itu, goblok itu. Siapa itu," kata Hashim Djojohadikusumo di Kota Malang, Kamis (20/9).

Sebelumnya sempat muncul usulan penggunaan debat Capres dan Cawapres menggunakan Bahasa Inggris. Usulan itupun mengundang pro dan kontra di masyarakat, dengan pendapat masing-masing.

"Idealnya bahasa Indonesia yang baku, yang bagus, jangan bahasa Indonesia yang prokem-prokem. Jangan dikasih bahasa Twitter, Bahasa Indonesia yang dipakai di Twitter itu saya kira kacau balau. Enggak ngerti saya," sambung Hashim sambil tertawa.

Namun adik kandung Prabowo Subianto ini menegaskan pentingnya menguasai Bahasa Inggris. Karena memang Bahasa Inggris menjadi komunikasi masyarakat internasional dan antar negara.

"Menurut saya, semakin banyak bahasa asing kita kuasai akan lebih bagus, bahasa Inggris itu sudah prasyarat," tegasnya.

Kata Hashim, Amerika dan Inggris menjadi pemenang perang dunia II sehingga bahasa Inggris menjadi dominan digunakan. Seandainya Jepang dan Jerman menang perang dunia II, kemungkinan semua negara berbicara bahasa Jerman dan bahasa Jepang.

"Karena negara-negara yang berbahasa Inggris menang perang, mereka yang dominan. Sekarang yang muncul China, kalau bisa adik-adik belajar Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Jepang saya kira wajib itu," jelasnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Politik
  2. Pilpres 2019
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA