Hingga Jumat 28 September 2018, hanya ada 15 pendaftar yang memasukkan data ke Pemerintah Kota Malang.
Merdeka.com, Malang - Hingga Jumat 28 September 2018, hanya ada 15 pendaftar yang memasukkan data ke Pemerintah Kota Malang. Dilansir dari Liputan6.com, Pemkot Malang menduga banyak calon pendaftar yang kesulitan mengakses situs resmi Sistem Seleksi Nasional CPNS 2018.
Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Nur Widianto mengatakan, ada kemungkinan pendaftar kesulitan mengakses situs resmi Sistem Seleksi Nasional CPNS 2018 lantaran banyak yang mengakses di waktu yang hampir bersamaan.
"Apalagi pendaftaran ini kan secara nasional. Kalau akses bersamaan dalam jumlah banyak, bisa saja mereka sulit menginput data," kata Nur Widianto.
Proses pendaftaran sendiri hanya bisa dilakukan secara daring melalui situs sscn.bkn.go.id.
Diperkirakan, pelamar banyak memilih waktu siang hari untuk registrasi melalui situs tersebut. Jika memungkinkan, malam hari jadi waktu yang tepat bagi pelamar memasukkan data mereka.
"Selain soal waktu, pendaftar harus juga teliti. Salah kode sedikit pasti tak bisa masuk datanya," ujar Nur Widianto.
Kuota CPNS 2018 di Kota Malang sebanyak 282 kursi dengan rincian 230 untuk formasi guru, 39 tenaga kesehatan, 6 tenaga teknis dan sisanya untuk honorer K2. Jumlah itu sudah sesuai kuota yang diberikan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
BKN juga menunjuk Kota Malang sebagai tuan rumah ujian seleksi CPNS 2018 untuk 7 daerah. Selain untuk Pemkot Malang dengan 282 kuota kursi, daerah lainnya beserta masing – masing kuotanya adalah Kabupaten Malang dengan 830 kuota dan Kota Batu sebanyak 250 kuota.
Berikutnya, Kota Pasuruan ada 256 kuota, Kabupaten Pasuruan mengajukan 535 kuota, Kabupaten Blitar ada 469 kuota dan Kota Blitar sebanyak 222 kuota CPNS 2018. Namun dari ketujuh daerah itu, Kabupaten Pasuruan dan Kota Blitar masih dalam tanda Tanya.
"Dua daerah itu belum lengkap berkasnya, sehingga BKN belum memastikan Kabupaten Pauruan dan Kota Blitar jadi ikut seleksi CPNS atau tidak," ucap Nur Widianto.
Untuk lokasi ujian, semula Pemkot Malang merekomendasikan tiga tempat yakni GOR Ken Arok, Balai Kartini serta SMK Negeri 2 Kota Malang. Namun BKN memutuskan hanya menggunakan SMKN 2 sebagai satu – satunya lokasi ujian bersama untuk seluruh daerah itu.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang, Anita Sukmawati mengatakan, jadwal pelaksanaan ujian akan dibagi menjadi 5 sesi per harinya dengan kuota 400 orang tiap sesi. Setiap harinya, diprioritaskan untuk tiap daerah.
"Kalau seluruh pendaftar di satu daerah sudah ujian, maka berikutnya giliran daerah lainnya," ucap Anita.
Berdasarkan simulasi, tiap sesi membutuhkan sedikitnya 90 menit untuk ujian. Jika semua lancar tanpa gangguan aliran listrik sampai koneksi internet, diyakini durasi waktu itu sudah mencukupi. Sehingga pelaksanaan ujian tetap bisa berjalan lancar.
"Doakan saja tak ada gangguan apapun saat pelaksanaan ujiannya nanti," kata Anita.