Merdeka.com, Malang - Untuk membantu memantau dan mengendalikan inflasi yang terjadi di daerah, Kementerian Koordinator Perekonomian Repbulik Indonesia melakukan pemantauan ke berbagai daerah termasuk kota Malang. Kunjungan dan pantauan ini dilakukan oleh Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) pada senin (18/7).

Di Malang sendiri, Kemenko perekonomian diwakili oleh Asisten Deputi sekaligus anggota Pokjanas TPID, Dr. Edi Prio Pambudi. Ditegaskannya bahwa daya dukung pengendalian inflasi ini sangat ditentukan oleh komitmen kepemimpinan.

Edi Prio Pambudi menyatakan bahwa pemerintah daerah tidak boleh bertumpu pada industri konstruksi dan properti semata namun harus memprioritaskan sektor jada dan perdagangan. Selain itu beberapa hal yang berpengaruh dalam menekan inflasi adalah  daya pikat investasi di daerah (momentum aliran repratiasi), sinergi antar SKPD dan pertumbuhan usaha kewirausahaan kerakyatan ( pertumbuhan kredit usaha).

"Disarankan Pusat Pengembangan Usaha Retail mampu didirikan dikota Malang" ujar Edi.

Dalam kunjungannya ke Malang, Edi melakukan pantauan ke Pasar Induk Gadang (PIG) dengan didampingi Walikota Malang, H. Mochammad Anton, Kepala Bank Indonesia Malang, Kepala Dinas Pasar Kota Malang, Kabag Perekonomian dan Usaha Daerah serta Kabag Humas Kota Malang.

Disampaikan oleh Edi kepada Abah Anton bahwa dia akan mengajak direktur pasar komoditas nasional untuk memberikan pendampingan di bidang manajemen pengelolaan pasar. Selain itu juga akan dialirkan dana bantuan bagi PIG agar dapat semakin berkembang, baik dari segi pengelolaan maupun penataan.

PILIHAN EDITOR

• Rayakan HUT ke-80, SMAK Dempo luncurkan Yayasan Dempo Scholarship
• Hari pertama sekolah, banyak orang tua ikuti imbauan menteri
• Pemkot Malang serahkan bantuan alat pada petani
• Potret Kemeriahan Kirab Budaya HUT Kelenteng Eng An Kiong ke-191
• Minggu 17 juli, Malang berpotensi padat di sejumlah titik