Kerinduan Aremania pada Darah Biru Arema (DBA) akan terbayarkan. Pasalnya, sang sutradara, Taufan Agustyan, saat ini tengah menggarap DBA edisi 2
Merdeka.com, Malang - "Konsen ke supporternya. Ternyata, di balik ribuan penonton itu, ada kisah di situ. Ada cerita dibalik selembar tiket."
Itulah jawaban yang diberikan Taufan Agustyan Prakoso, saat ditanya mengenai kisah yang diangkat dalam film terbarunya, Darah Biru Arema 2. Taufan sendiri merupakan sutradara yang berhasil melahirkan film pendek Darah Biru Arema(DBA), 2014 lalu. Sebuah film pendek yang mengusung kisah supporter dan perjuangan yang menunjukkan cintanya pada Arema.
Mengusung jiwa yang serupa, Darah Biru Arema 2 akan mengangkat kehidupan seputar Aremanita dengan berbagai kisah menyentuh di baliknya. " Ada tiga layer kehidupan aremanita yang kita fokuskan. Pertama, bagaimana aremanita di sudut pandang remaja. Bagaimana aremanita dari sudut perantau, kemudian aremania dalam sudut pandang perempuan," papar Taufan, sebelum memulai syuting di Jalan Simpangbalapan, kota Malang, Minggu (16/4).
Uniknya, kali ini syuting DBA 2 juga akan digelar di luar pulau Jawa. Tepatnya di Samboja, sebuah perkampungan transmigrasi tua di Balikpapan, Kalimantan Timur. Selain itu, rencananya syuting film yang direncanakan berdurasi 90 menit itu, juga akan digelar di Hongkong.
"Jadi setelah syuting di Malang selesai, kita akan syuting di sana (Samboja) selama 5-6 hari. Mungkin sekitar 30 kru yang akan kita bawa kesana. Dan, rencananya bakal di Hongkong, masih kita usahain," imbuhnya.
Taufan menuturkan, Darah Biru Arema 2 merupakan respon yang diberikan atas banyak masukan dari Aremania terkait film tersebut. Darah Biru Arema yang ditayangkan 2014 lalu, ternyata menumbuhkan banyak kerinduan pada penggemarnya. Film berdurasi 34 menit itu, bahkan sempat diputar di 10 kota dan 3 negara.
"Banyak kerinduan disitu, namun kita gak mau buru-buru setelah tahun 2014. Sampek di akhir tahun 2015, kita coba berpikir ulang atas rekomendasi beberapa sesepuh, beberapa tokoh di aremania," ujarnya.
Taufan mengaku, mulai menggarap ide cerita DBA 2 sejak November 2016 lalu. Penulisan skrip yang melibatkan Mahesa Desaga, Dani Kusuma Pradana, Astu Prasidya, dan Taufan sendiri, menghasilkan empat draft hingga Februari 2017. Setelah itu, ia bersama timnya mulai membuka rekruitment kru film, dan open casting talent. Film ini melibatkan sekira 30 kru yang terdiri dari enam divisi, dan 24 talent dengan dialog intensif.
"Termasuk ini yang menarik juga untuk talent, kita ekstraksi itu total sampek 1000. Ini (adegan konvoi aremanita) aja hampir 200 (orang), dari SMK 10, kita kerjasama," pungkasnya.