Pelaksanaan kick off Liga 1 terancam kembali mundur

Belum adanya data verifikasi klub yang dikirim PSSI ke BOPI membuat kick off Liga 1 terancam mundur.

Merdeka.com, Malang - Sepak mula (kick off) kompetisi Liga 1 musim 2017 terancam akan kembali mundur. Dilansir dari Bola.net, hal ini terjadi sebab hingga saat ini Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum menerima pengajuan verifikasi dari PSSI.

Sebelumnya, Liga 1 disebut akan mulai bergulir pada 15 April mendatang. Terkait hal ini, BOPI telah memberikan deadline bagi Arema hingga 31 Maret lalu.

Namun hingga tenggat waktu yang diberikan terlewati, PSSI masih belum memberikan data terkait klub-klub yang hendak diverifikasi. BOPI sendiri telah beberapa kali memberi peringatan kepada federasi sepakbola Indonesia tersebut.

Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu kepastian PSSI pada Senin (3/4) lalu. Namun sampai pukul 14.00, BOPI belum menerima surat dari PSSI.

"Sudah kami sudah komunikasi per hari ini. kontak melalui Wakil ketum PSSI, Joko Driyono, bahwa katanya surat ketum ke Menpora, surat sekjen ke BOPI, segera meluncur. Itu jam 14.00 siang. Tadi sampai turun (jumpa pers) belum terima," ujar Heru.

Heru menjelaskan bahwa sesungguhnya BOPI setidaknya membutuhkan waktu selama satu minggu untuk melakukan verifikasi. Seiring bergulirnya waktu, BOPI kembali mengingatkan PSSI agar segera menyerahkan data-data klub.

Oleh karena itu, BOPI memberi keringanan dan memberikan deadline sampai tanggal 5 April. Jika PSSI tidak memenuhi hingga tenggat waktu tersebut, maka BOPI sulit memberikan rekomendasi Liga 1 sesuai jadwal.

"Ya, itu sebagai konsekuensi," tegasnya.

Sejauh ini sudah ada beberapa klub yang memberikan laporan terkait Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) untuk pemain asing. Diantaranya adalah PS TNI, Persib Bandung, PSM, Persipura Jayapura, dan Bali United.

KITAS sendiri menjadi salah satu persyaratan bagi klub untuk mendaftarkan pemain asing. Selain KITAS, ada beberapa syarat verifikasi lainnya yaitu legalitas klub, kewajiban pajak klub, dan perlindungan terhadap para pelaku (pemain, pelatih, dan ofisial).