Manajemen Arema FC menyebut bahwa Achmad Kurniawan merupakan salah satu pemain yang paling cepat dan paling dulu ketika perpanjangan kontrak.
Merdeka.com, Malang - Ketika memperpanjang kontrak sejumlah pemain, manajemen Arema FC kembali teringat dengan almarhum Achmad Kurniawan. Dilansir dari Bola.net, dalam masa negosiasi perpanjangan kontrak seperti ini, manajemen kembali teringat dengan kesetiaan AK.
"Sosok almarhum AK itu selalu menjadi pemain tercepat dalam negosiasi perpanjangan kontrak," ujar General Manager Arema, Ruddy Widodo.
"Bagaimana tidak, ia langsung menandatangani draft kontrak, tanpa banyak bertanya," sambungnya.
Ruddy bahkan berkata ketika ditanya mengenai nilai kontrak yang disodorkan, biasanya AK hanya tersenyum sembari menjawab,: "Ah, Bos seperti baru kenal saya kemarin sore saja."
"Pokoknya, nanti saya lihat yang masuk rekening berapa. Nanti, kalau kurang, saya minta tambahan, Bos," tutur Ruddy, menirukan kebiasaan almarhum.
Ruddy mengaku masih terkenang dengan kebiasaan pemain yang dinilainya sangat loyal tersebut. Bahkan dia kerap menitikkan air mata kala teringat kebiasaan AK.
"Malam-malam, kala menyiapkan draft kontrak, saya masih sering menangis sendiri," ucapnya.
Sebelumnya, usai koma selama 12 hari terakhir, Achmad Kurniawan mengembuskan napas terakhir pada selasa (10/1) pukul 17.00 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. AK tak sadarkan diri usai terkena serangan jantung dan penyakit ginjal.
Jenazah Achmad Kurniawan sendiri sempat disalatkan di musala dekat kediaman istrinya di Singosari Malang. Usai disalatkan dan disemayamkan sebentar di rumah duka, jenazah kakak kandung Kurnia Meiga ini langsung dibawa dengan ambulans ke Jakarta melalui jalur darat.
Achmad Kurniawan sendiri sempat memberi kenangan terakhir yang manis di Arema FC sebelum wafat. Pada paruh kedua ISC A 2016 ini, dia menunjukkan kemampuannya yang prima dalam menjaga gawang dan membawa Arema menjadi runner up turnamen.
Untuk loyalitas yang ditunjukkan oleh Achmad Kurniawan, bahkan Ruddy memiliki kenangan dan pujian sendiri padanya.
"Walaupun bukan anak Malang sendiri, loyalitasnya tanpa batas," tandasnya.