Manajemen Arema FC tengah berhitung dan pertimbangkan masak-masak untuk datangkan marquee player.
Merdeka.com, Malang - Manajemen Arema FC tak mau terlalu terburu-buru mengambil keputusan dalam merekrut marquee player jelang musim kompetisi 2017 ini. Dilansir dari Bola.net, mereka akan mempertimbangkan dulu apakah benar-benar akan meminang pemain dengan label marquee player atau tidak.
Menurut General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, keputusan mendatangkan marquee player ini tak sekedar untuk menaikkan animo penonton serta popularitas klub semata. Dia menilai pemain-pemain ini harus mampu memberi benefit maksimal secara keseluruhan bagi Arema.
"Secara keseluruhan berarti secara teknis dan non teknis," ujar Ruddy.
Kehadiran pemain bintang di tim ini disebut Ruddy juga tak boleh sampai menimbulkan adanya kesenjangan. Pasalnya, hal ini dapat merusak harmoni tim, yang selama ini telah dibangun.
"Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan karena kehadiran seorang pemain, rusak harmoni satu tim," tuturnya.
Ruddy juga menyebut bahwa kehadiran pemain bintang di suatu tim juga tak bisa memberikan kesuksesan secara instan. Pasalnya, dia mengatakan bahwa sepakbola merupakan kerja kolektif dan tak tergantung satu-dua pemain saja.
"Karenanya, Arema FC sangat cermat dan berhati-hati mengambil sikap untuk situasi dan kondisi ini," ucap Ruddy.
Sebelumnya, setelah Michael Essien bergabung dengan Persib, klub-klub lain mulai berburu marquee plateyer. Dikabarkan bahwa Madura United tinggal selangkah lagi mendatangkan Peter Odemwingie. Salain itu, Pusamania Borneo FC dikabarkan mendekati Moussa Sow untuk didaratkan di Samarinda.
Arema FC sendiri melalui Asisten Pelatih Joko Susilo mengakui sempat memiliki rencana mendatangkan marquee player. Ada sejumlah nama yang sempat dikaitkan dengan Arema FC, termasuk Steven Gerrard.
Lebih lanjut, Ruddy mengatakan bahwa saat ini manajemen dan tim pelatih Arema tengah berhitung. Mereka terus memperhitungkan keuntungan dan nilai lebih yang bisa diraih dengan meminang marquee player.
"Kalau benefit yang didapat bisa maksimal, kita akan ambil. Namun, kalau hanya jadi duri dalam daging, lebih baik memaksimalkan potensi yang ada," jelas Ruddy.
"Kan bakal kian hebat jika dengan potensi yang ada kita bisa membendung tim yang memiliki marquee player," sambungnya.