Nobar kali ini diprediksi lebih banyak mendatangkan Aremania karena pertandingan melawan PSMS digelar pada hari Minggu.
Merdeka.com, Malang - Sama seperti pada laga kontra Bali United lalu, Aremania bakal kembali mengadakan nobar untuk mendukung tim kesayangan mereka pada laga kontra PSMS Medan. Dilansir dari Bola.com, dukungan nobar kali ini diprediksi lebih banyak mendatangkan Aremania karena pertandingan melawan PSMS digelar pada hari Minggu sehingga tidak ada alangan pekerjaan atau sekolah bagi Aremania untuk datang.
"Kami akan melanjutkan tanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada tim. Konsep acara nobar ini tidak beda dengan sebelumnya. Hanya, kupon yang dicetak dua kali lebih banyak, yakni 10 ribu lembar. Sebelumnya hanya 5.000 lembar," jelas Awang Karta, Aremania Korwil Kanjuruhan, yang menjabat sebagai humas nobar.
Sebelumnya, dana yang terkumpul hampir mencapai Rp40 juta. Kali ini jika semua tiket terjual bisa memberikan pemasukan hingga Rp100 juta.
Selain dukungan materi, Aremania juga bernyanyi dengan menggunakan pengeras suara sehingga nyanyian mereka terdengar oleh pemain yang sedang berjuang di dalam stadion.
Manajemen Arema melihat aksi yang dilakukan Aremania tersebut merupakan wujud kedewasaan karena ada tanggung jawab yang muncul dari suporter setelah melakukan aksi turun ke lapangan yang membuat Komdis PSSI menjatuhkan sanksi berat musim ini, yakni denda 100 juta rupiah dan Aremania dilarang memasuki stadion hingga akhir musim.
"Kegiatan nobar ini murni dari Aremania. Tentu kami merasa senang karena muncul beragam dukungan yang bentuknya positif untuk tim," ujar media officer Arema, Sudarmaji.
Sebenarnya nobar yang digelar Aremania tidak hanya satu titik. Beberapa korwil juga menggelar nobar sendiri. Tetapi, untuk sementara ini baru nobar di Stadion Kanjuruhan yang berkomunikasi langsung dengan manajemen dan memberikan dukungan moral serta materi.
"Sepenuhnya kami serahkan kepada Aremania bentuk kegiatannya seperti apa. Tentu kami berterima kasih karena dukungan terhadap tim masih sangat diperlukan," lanjut Sudarmaji.