Arema FC berharap Piala Presiden dapat menjadi kompetisi pra-musim untuk persiapan tim sehingga mengharap regulasi yang tak terlalu ketat.
Merdeka.com, Malang - Jelang ikuti Piala Presiden yang akan digelar akhir januari 2017 ini, manajemen Arema FC ungkapkan harapan mereka. Dilansir dari Bola.net, Arema berharap regulasi pada kompetisi tersebut terutama terkait pembatasan kuota pemain tak terlalu ketat.
"Seharusnya, pada Piala Presiden, kuota pemain jangan terlalu ketat," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
"Mau 30, 40 seharusnya tidak ada masalah," sambungnya.
Ruddy mengatakan bahwa sebagai ajang pra-musim, Piala Presiden dapat dimanfaatkan untuk membentuk tim. Oleh karena itu, dia mengatakan seharusnya tak ada masalah jika menjajal pemain pada ajang ini sebelum akhirnya resmi dikontrak.
"Seharusnya pemain seleksi juga bisa didaftarkan pada ajang ini," tuturnya.
Sebelumnya, Arema FC dipastikan bakal mengikuti ajang Piala Presiden 2017. Selain menjadi peserta, mereka dipastikan bakal menjadi satu dari lima tuan rumah fase grup perhelatan ini.
Piala Presiden 2017 sendiri direncanakan bakal diikuti 20 klub. 20 klub ini terdiri dari 18 klub Liga 1 dan 2 klub finalis ISC B 2016 lalu, PSS Sleman dan PSCS Cilacap.
Sementara itu, Ruddy mengatakan Arema FC tak keberatan jika pada Piala Presiden ini dilakukan uji coba regulasi, termasuk pembatasan pemain asing yang direncanakan untuk kompetisi mendatang. Yang terpenting bagi mereka, kuota pemain yang bisa didaftarkan tak dikurangi.
"Kan meski mendaftarkan -misalnya- enam pemain asing, yang bisa dimainkan kan hanya 2+1, sebagaimana rencana regulasi. Jadi, tak ada masalah," tandasnya.