Kasus yang dialami oleh Hendro Siswanto akan dijadikan sebuah pelajaran berharga bagi Arema Cronus.
Merdeka.com, Malang - Kasus yang dialami oleh Hendro Siswanto akan dijadikan sebuah pelajaran berharga bagi Arema Cronus. Dilansir dari Bola.net, mereka berharap bahwa hukuman yang diberikan Komisi Disiplin PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) ini tidak akan terulang kembali.
"Kami kirim surat bertanya pada Komdis dan berdiskusi dengan Match Commissioner agar ke depannya tak terjadi lagi," ujar Media Officer Arema Cronus, Sudarmaji.
"Hikmahnya, agar semua pemain tidak mengulangi lagi dan menunjukkan pada mereka bahwa semua pelanggaran dipantau oleh Komisi Disiplin," sambungnya.
Dalam kasus yang menimpa Hendro Siswanto tersebut, dia mendapat hukuman dua kali larangan bertanding plus denda akibat terkena kartu merah. Kartu merah ini didapat Hendro usai menendang winger Madura United, Engelberd Sani, pada laga antara kedua tim, beberapa waktu lalu.
Akibat kartu merah ini, Hendro harus absen pada laga kontra Gresik United lalu dan PSM Makassar pekan depan. Namun, dua pekan lalu, Hendro juga sudah absen kala timnya menjamu Bhayangkara Surabaya United.
Mengenai larangan bertanding yang diterima ini, kubu Arema Cronus sudah melayangkan surat berisi pertanyaan ke PT GTS.
"Permasalahan yang kita tanyakan juga tidak adanya Nota Larangan Bermain (NLB) dalam tiap technical meeting sebelum pertandingan," tutur Sudarmadji.
"Kami harap agar ke depannya, ada NLB ini agar tidak ada miss antara tim dan pihak penyelenggara atau regulator," pungkasnya.