Kota Malang berniat mengambil alih pengelolaan Taman Krida Budaya Jawa Timur (TKBJB) dari Pemerintah Propinsi. Kompleks bangunan di Jalan Soekarno-Hatta itu berencana akan dijadikan sentra kuliner dan budaya Kota Malang.
"Tempo hari saya sudah berbincang dengan Bu Khofifah (Gubernur) serta Mas Emil (Wagub) untuk diperkenankan mengelola secara total keberadaan TKBJ," kata Sutiaji, Walikota Malang, Rabu (3/7).
Selama ini pengelolaan TKJB oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Namun pemanfaatannya dinilai tidak maksimal.
"Kita lihat kurang maksimal. Karenanya kita mengajukan rencana tersebut," ujarnya.
Pembicaraan tersebut mengemuka saat perbincangan antar Walikota yang hadir di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Ke XIV di Kota Semarang. Keinginan tersebut mengemuka untuk segera terwujud.
Walikota Sutiaji pada gelaran Apeksi XIV di Semarang
© 2019 merdeka.com/Humas Pemkot Malang
Sementara Sutiaji, dengan pengelolaan TKBJ secara total oleh Pemkot Malang, akan dimanfaatkan sebagai sentra kuliner yang dikawinkan dengan atraksi seni dan budaya. Skenario itu juga akan menjadi bagian solusi mereduksi PKL yang memakan bahu jalan dan trotoar.
Rapat dadakan tersebut juga membincangkan simpul potensi kuliner dan putaran ekonomi lainnya. Satu di antaranya kekuatan kawasan Kayutangan yang akan disulap dengan kekuatan ekonomi kreatif yang ada di kota Malang. Selain penguatan sisi heritagenya, kawasan Kayutangan akan disentuh oleh pelaku ekonomi kreatif digital seperti permainan video mapping, layanan transaksi non tunai, dan lain lainnya.