Abah Anton memberi apresiasi positif pada kirab sesaji ruwatan kota malang yang menjaga warisan budaya leluhur.
Merdeka.com, Malang - Wali Kota Malang, H. Mochammad Anton, mengapresiasi penuh acara Kirab Sesaji dalam rangka Ruwatan Kota Malang yang dilakukan, di Alun-alun Merdeka, Senin (17/10). Menurut Abah Anton, acara Kirab Sesaji ini merupakan bentuk dan cara pemerintah menjaga dan melestarikan seni dan budaya di Kota Malang, sebab, jika dua hal itu diabaikan, maka warga akan kehilangan jati diri.
"Seni dan budaya ini adalah peninggalan nenek moyang, karena itu kita harus uri-uri budaya sebagai cara menjaga warisan itu," kata Abah Anton, saat memberi sambutan pada pembukaan acara Kirab Sesaji Ruwatan Kota Malang.
Sebelum peserta Kirab Sesaji sampai di Alun-alun Merdeka, mereka menjalani proses pemberangkatan di depan Kantor Balai Kota Malang. Beberapa peserta ada yang membawa gunungan, bermain Reog, Kuda Lumping hingga aksi sapu lantai yang merupakan makna simbolis dari ruwatan yang tujuannya membersihkan kota dari 'Bathoro Kolo' sosok yang dapat menjerumuskan umat manusia.
Arak-arakkan Kirab semakin meriah saat berada di Alun-alun Merdeka, berbagai seniman dan budayawan berkumpul bersama menyambut baik acara ruwatan tersebut. Bahkan, sebagai puncak acara, juga akan digelar wayang semalam suntuk di lokasi Alun-alun Merdeka.
"Kirab Budaya yang kita lakukan tiap tahun dengan menitikberatkan pada seni dan budaya ini adalah bentuk dan cara kita meningkatkan pariwisata, karena acara ini sudah menjadi wisata alternatif even yang mampu menarik wisatawan," beber Abah Anton.
Mengapresiasi seni dan budaya, lanjut Abah Anton, juga berkaitan dengan upaya meningkatkan sektor industri kreatif yang memasukkan kesenian dalam salah satu dari enam belas subsektor industri kreatif sebagaimana amanat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Sebagai sebuah simbol, Abah Anton bersama tokoh budaya juga melepaskan burung dara dari sangkar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, menambahkan, upaya menjaga seni dan budaya terus dilakukan melalui berbagai program, salah satunya yakni mendukung penuh acara ruwatan ini. Apalagi, pada tahun depan Disbudpar gencar meningkatkan wisata even yang serasi dengan Rencana Induk Pariwisata Daerah (RIPDA) Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menitik beratkan pada even sebagai daya tarik wisata disamping wisata alam.