Merdeka.com, Malang - Ajang Pekan Olah Raga (POR) SD/MI tingkat Provinsi Jawa Timur digelar di Kabupaten Lumajang. Kontingen Kota Malang mengirimkan sebanyak 148 atlet, 36 pelatih dan 32 orang official. Keberangkatan mereka dilepas dari Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (8/11) oleh Asisten Administasi Pemkot Malang, Supranoto.

Wali Kota Malang, Moch Anton dalam sambutan yang dibacakan Supranoto mengatakan, upaya mewujudkan para atlet berprestasi harus dilakukan secara sistematis, terarah, terprogram dan konsisten. Karena menciptakan atlet hanya sekadar berbekal bakat alam, kecil kemungkinan akan membuahkan berprestasi.

"Karena itu, orientasi pembinaan olah raga harus dimulai sejak dini yaitu sejak anak duduk di bangku sekolah dasar," kata Anton dalam sambutan yang dibacakan Supranoto, Rabu (8/11).

Abah Anton menambahkan, harus dilakukan pembinaan atlet sejak usia dini. Berdasarkan teori, usia emas dalam dunia olah raga berada pada rentang 14 tahun sampai 25 tahun. Sedangkan, persiapan menuju ke sana membutuhkan waktu pembinaan sekitar 6 tahun sampai 10 tahun.Pembinaan olah raga pada anak usia dini harus memperhitungkan segi karakteristik dan proses pertumbuhan serta perkembangan anak.

Karena itu, Abah Anton berharap kesempatan POR SD/MI ini menjadi ajang berkompetisi secara baik dan sportif, dengan harapan para atlit cilik asal Kota Malang bisa mendulang prestasi membanggakan.

"Saya berpesan jagalah nama baik Kota Malang melalui prestasi, tindakan yang baik dan sportif," tukasnya.

PILIHAN EDITOR

• Abah Anton: Pembinaan generasi muda untuk ciptakan tunas bangsa
• Menpora bertemu Ketum PSSI untuk membahas 3 hal penting berikut
• Semua tim Liga 1 dianggap tidak bakal mendapat lisensi AFC
• Abah Anton: Olahraga jadi alat pemersatu bangsa
• Usulan jadi tuan rumah Piala Dunia 2034 mendapat dukungan Presiden Jokowi