Punya kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat sekitar, puskesmas Puspha Hati jadi sasaran kunjungan Tim Penilai Puskesmas Berprestasi Jatim.
Merdeka.com, Malang - Puskesmas Puspha Hati merupakan salah satu puskesmas yang terletak di kecamatan Gondanglegi, kabupaten Malang. Istimewanya, puskesmas ini berdiri atas dana hibah petani tebu di wilayah tersebut. Memenuhi ISO, puskesmas ini juga membuka pelayanan (rawat inap) selama 24 jam. Dipandang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, puskesmas ini menjadi sasaran kunjungan Tim Penilai Puskesmas Berprestasi Jawa Timur, Kamis (8/6). Puskesmas ini merupakan salah satu dari 10 puskesmas di Jatim yang masuk dalam kategori berprestasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Abdurrahman menyampaikan bahwa puskesmas Puspha Hati memiliki banyak keunggulan. Salah satunya, puskesmas tersebut memiliki program-program khusus guna menunjang derajat kesehatan masyarakat sekitar.
"Mudah-mudahan para tim bisa memberikan penilaian yang obyektif dan puskesmas Gondanglegi mendapatkan yang terbaik," harap Abdurrahman.
Abdurrahman menilai, puskesmas Gondanglegi ini memiliki karyawan kreatif dan mampu berkolaborasi dengan masyarakat luar. "Ada 39 puskesmas di kabupaten Malang ini yang kesemuanya mempunyai pelayanan rawat inap 24 jam penuh. Sehingga, itu yang membuat kita untuk selalu terus berinovasi, berkarya, dan berkreasi tiada henti untuk eksistensi bagi generasi yang semangatnya tidak akan pernah mati," imbuhnya.
Sementara itu, ketua rombongan tim penilai, dr. Dian Islami menjelaskan tujuan kedatangannya, yakni melaksanakan amanah Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2015 tentang penilaian fasilitas kesehatan tingkat pertama berprestasi.
"Tujuan kedatangan kami untuk meninjau sekaligus memantau kinerja puskesmas ini bagaimana melakukan berbagai program unggulan dan saya dengar disini ada 18 kamar rawat inap," tuturnya.
Kata Dian, ada tiga kriteria utama yang akan dinilai dalam kompetisi ini. Yakni, administrasi manajemen, upaya kesehatan masyarakat (UKM), dan upaya kesehatan perorangan (UKP). UKP sendiri, imbuhnya, merupakan penilaian secara klinis terkait pelayanan kesehatan yang merujuk pada SOP yang ditetapkan.
"Untuk itu izinkan kami bekerja dengan baik dan kami akan menelusuri secara obyektif, sehingga apapun hasilnya semoga memberikan yang terbaik dan bisa maju ke tingkat nasional," pungkasnya.