Persema Malang mengaku kecewa dengan perlakuan dari Exco dan pemerintah pada Kongres Tahunan PSSI 2016.
Merdeka.com, Malang - Persema Malang tak dapat menutupi kekecewaannya terkait hasil Kongres Tahunan PSSI 2016. Dilansir dari Bola.net, Persema mempertanyakan komitmen sejumlah pihak yang sebelumnya berjanji akan memperjuangkan penghapusan sanksi Persema dalam Kongres PSSI 2016.
"Komitmen dan konsistensi Exco PSSI lama juga kami pertanyakan dalam kegigihannya untuk mempertahankan keputusannya," ujar Corporate Secretary Persema, Dito Arief.
"Kami melihat tidak adanya kesesuaian janji Exco, untuk tinggal mensahkan saja hasil keputusan Rapat Exco, tentang pemulihan status klub, di Solo pada Agustus silam. Namun, pada Kongres, mereka menyerahkannya kepada forum/voters," sambungnya.
Selain kepada Exco, Persema juga mengaku kecewa pada Menteri Pemuda dan Olahraga yang tidak hadir dalam Kongres PSSI kemarin. Menurutnya, kehadiran Deputi IV Kemenpora yang mewakili Menpora, Gatot S Dewabroto, terkesan pasif dan tidak proaktif dalam mengawal perjuangan klub-klub yang disanksi termasuk Persema Malang.
"Hal ini patut dipertanyakan karena tidak sesuai dengan semangat pemerintah untuk melakukan reformasi PSSI dan rekonsiliasi sepakbola Indonesia yang utuh dan bersatu dari titik nol," tuturnya.
Sebelumnya, Persema dan klub-klub terhukum lainnya harus memendam harapan mereka pada kongres ini. Melalui voting yang digelar, mayoritas voter tak setuju dengan pemulihan status klub-klub tersebut dilakukan dalam kongres ini. Walau kecewa, namun Persema mengaku menghormati keputusan kongres tersebut.
"Kami sangat menghormati hasil pelaksanaan Kongres Biasa PSSI kemarin dengan terpilihnya Bapak Letjend TNI Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI terpilih bersama 2 Waketum dan 12 Exco yang lain," tandas Dito.