Memecah kemacetan lalu lintas, Kota Batu gelar Parade Kesenian Tradisional untuk sambut Tahun Baru 2017.
Merdeka.com, Malang - Kedatangan tahun baru memang selalu disambut meriah di seluruh penjuru negeri, termasuk di Kota Wisata Batu. Namun, ada yang unik dari perayan tahun baru kali ini. Perayaan tahun baru yang identik dengan pesta kembang api, kali ini dikolaborasi dengan sentuhan tradisional, yakni parade kesenian tradisional. Parade tersebut juga disemarakkan dengan kehadiran talenta musik lokal yang potensial.
Tak sekedar perayaan, peringatan malam tahun baru yang berlokasi di Balaikota Among Tani itu, ternyata bertujuan untuk memecah arus kemacetan lalu lintas yang melanda kota Batu. Saat malam perayaan tahun baru, kemacetan lalu lintas biasanya terpusat di Alun-Alun Kota Batu. Sementara, Sholawatan Malam Tahun Baru Majelis Riyatul Jannah pun digelar di seputaran masjid An Nuur, yang lokasinya berhadapan dengan Alun-Alun Kota Batu.
Melirik pada acara perayaan, sejak pukul 19.00 WIB masyarakat mulai berkumpul di Halaman Balaikota Among Tani, dan disambut dengan kesenian Jaran Kepang, Reog dan Bantengan. Kegembiraan masyarakat semakin riuh terdengan, kala Walikota Batu, Eddy Rumpoko melemparkan salam sapa.
Terlihat, ER -sapaan akrab Walikota Batu- turut hanyut dalam kemeriahan perayaan tersebut. ER yang hadir dengan menggunakan jaket tersebut turut berjoget ria bersama para pengisi acara. Mengakiri acara sekaligus menyambut datangnya tahun yang baru, tepat pukul 12.00 WIB, riuh kembang api membahana di langit kota Batu.