Dini hari, ST (41) mengakhiri hidup di dapur rumahnya dengan gantung diri. Jasadnya ditemukan oleh istrinya, SUN.
Merdeka.com, Malang - Dini hari, ST (41) mengakhiri hidup di dapur rumahnya dengan gantung diri. Jasadnya ditemukan oleh istrinya, SUN yang sebelumnya curiga mendengar suara gaduh.
Namun SUN rupanya sudah terlambat, karena sang suami telah merenggang nyawa. Spontan, istri korban berteriak meminta pertolongan yang mengundang warga sekitar berdatangan.
Korban mengakhiri hidupnya, Jumat (24/2) sekitar pukul 01.30 WIB di rumahnya, wilayah kecamatan Dau, kabupaten Malang. Korban sendiri sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas.
"Sekitar pukul 01.30 WIB, istri korban mendengar suara berasal dari dapur. Kemudian bangun dan melihat ke dapur, mendapati korban tergantung di dekat tangga," kata AKP Dian Vicky Shandy, Kasubbag Humas Polres Malang, Jumat (24/2).
Gantung diri dilakukan dengan sebuah tali plastik warna biru. Sementara hasil pemeriksaan bersama petugas kesehatan, kondisi korban tergantung pada tangga rumah.
Ditemukan luka memar di leher, bekas lilitan tali dan lidah dalam kondisi menjulur. Kemaluan korban mengeluar cairan dan tidak ditemukan tanda kekerasan.
"Keterangan dari para saksi tidak ada permasalahan serius baik dari lingkungan keluarga maupun tetangga," jelasnya.
Sementara itu, keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah, sehingga tidak menghendaki dilakukan autopsi jenazah atau visum et repertum.
Jenazah langsung dilakukan pemakaman yang dikuatkan dengan surat pernyataan yang ditandatangani pihak keluarga yang diketahui Perangkat desa setempat.