Massa yang menyebut dirinya Solidaritas Arek Malang Untuk NKRI (SAM-NKRI) menggelar aksi di depan Balai Kota Malang menolak perpecahan.
Merdeka.com, Malang - Massa yang menyebut dirinya Solidaritas Arek Malang Untuk NKRI (SAM-NKRI) menggelar aksi di depan Balai Kota Malang. Massa yang sebagian berbaju ormas dan berikat kepala pita merah putih melakukan long march dari Stadion Gajayana menuju Alun-Alun Bundar Balaikota.
"Kami menolak segala bentuk paham dan gerakan radikalisme, separatisme dan terorisme di Bumi Arema," seru Haris Budi Kuncahyo, selaku koordinator aksi di Bundaran Tugu, Selasa (28/8).
Kata Haris, paham dan gerakan yang mengandung unsur radikalisme, separatisme dan terorime bertentangan dengan hukum dan azas kemanusiaan yang dijunjung tinggi Bangsa Indonesia. NKRI yang didirikan dan diperjuangkan para pahlawan harus dijaga bersama untuk tetap berdaulat dengan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Kota Malang sebagai Kota Pendidikan, yang kondusif dan damai dalam nuansa Bhineka Tunggal Ika sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
"Kami mengajak masyarakat menjaga dan meningkatkan persatuan di tengah situasi yang kondusif di Kota Malang," katanya.
Haris dan kawan-kawan menolak segala aktifitas dan propaganda oleh kelompok massa yang kerap menebarkan kebencian terhadap negara dengan memanfaatkan isu HAM. Propaganda tersebut dinilai berpotensi mengganggu ketertiban Kota Malang dan kedaulatan NKRI.
Kesolidan semua elemen pemuda dan masyarakat guna mendukung stabilitas Malang Raya yang kondusif dan keutuhan NKRI sudah harga mati. Pihaknya meminta aparat keamanan untuk meningkatkan langkah preventif dan mengambil tindakan tegas terhadap semua unsur-unsur yang mengganggu stabilitas Malang dan kedaulatan NKRI.
Akhir aksi, Hari mengajak masyarakat Malang merapatkan barisan dalam melawan paham dan unsur radikalisme, separatisme dan Terorisme. Karena politik pecah belah tidak segan mereka terapkan demi memecah belah NKRI.