Kebersamaan dan rasa persatuan antar komponen masyarakat tercermin di acara Halal bi Halal Keluarga Besar (NU dan Muhammadiyah Kota Malang.
Merdeka.com, Malang - Kebersamaan dan rasa persatuan antar komponen masyarakat tercermin di acara Halal bi Halal Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Kota Malang. Ribuan massa memadati Gedung Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang, Minggu (6/8).
Para tokoh kedua organisasi masyarakat (Ormas) terbesar itu, hadir menebarkan suasana damai. Tampak hadir, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf, Wali Kota Malang, Mochammad Anton, Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Farida Dewi Suryani Anton.
Tampak hadir juga, Rektor Universitas Negeri Malang Ahmad Roffiuddin selaku tuan rumah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Cabang NU Kota Malang.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf mengatakan, kebersamaan yang ditunjukkkan PDM dan PCNU Kota Malang merupakan kekuatan dalam menjaga keutuhan NKRI. NKRI dari segi keamanan harus dijaga atas maraknya perkelahian antar kampung hingga antar ormas. Kebersamaan antar semua komponen masyarakat harus bisa mengikis.
"Saya mengajak Muhammadiyah dan NU untuk ambil bagian dalam hal ini," kata Gus Ipul, demikian biasa dipanggil, Minggu (6/8).
Kata Gus Ipul, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melahirkan demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan, sehingga mampu mengantarkan kondisi Indonesia semakin tentram dan damai.
"NU dan Muhammadiyah juga punya andil dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan atau ekonomi kerakyatan. Setelah itu baru kita bersama bagaimana mewujudkan masyarakat yang bahagia dan sejahtera," ujarnya.
Sementara, Walikota Malang, Mochammad Anton mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk harmonisasi antar warga masyarakat. Karena itu kesuksesan berbagai prestasi yang dihasilkan Kota Malang tidak lepas dari peran serta warga NU dan Muhammadiyah.
"Ini adalah bentuk jika warga NU dan Muhammadiyah bersatu menjaga NKRI," kata Abah Anton, sapaan akrab Mochammad Anton.
Embrio kebersamaan antara dua Ormas Islam ini, lanjut Abah Anton, diharapkan mampu menginspirasi kota lain di Indonesia agar mencontoh hal baik yang sudah terjadi pada hari ini.
"Contoh baik ini harus menjadi viral sehingga mampu menjadi pesan positif kepada masyarakat," pesannya.
Ketua PDM Kota Malang, Abdul Haris menyampaikan, silaturahmi dua ormas Islam terbesar diharapkan mampu merekatkan rasa persaudaraan, perdamaian dan persatuan di antara umat Islam.
"Ini adalah sejarah di mana untuk pertama kalinya warga Muhammadiyah dan warga NU Kota Malang berhalal bi halal bersama, semoga kegiatan ini bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya," kata Abdul Harris.
Sama halnya, Ketua Tanfidziyah PCNU, Isroqqunnajah mengatakan, inisiasi acara ini telah lama didiskusikan antar dua ormas Islam itu. Prinsip dasar yang mendasari lahirnya halal bi halal ini adalah rasa kebersamaan dalam upaya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sesama bangsa Indonesia marilah kita bersatu dan bersinergi antara NU dan Muhammadiyah dalam mensukseskan program pemerintah," kata Isroqunnajah.
Perbedaan pendapat dalam tataran fiqih Islamiyah dan perbedaan pendapat pada bidang yang lain diharapkan tidak merusak sendi-sendi persatuan dan kebersamaan yang sudah terjalin khususnya diantara keluarga besar NU dan Muhammadiyah Kota Malang.