Hujan deras pada kamis (12/4) sore kemarin telah menyebabkan jembatan Lembah Dieng kembali longsor.
Merdeka.com, Malang - Jembatan yang menjadi akses masuk ke wilayah Lembah Dieng kembali longsor. Sebelumnya kondisi yang sama telah terjadi di jembatan ini pada bulan Maret yang lalu. Namun rupanya hujan deras yang terjadi sepanjang sore dan malam kemarin telah membuat tanah di wilayah tersebut tergerus dan kembali longsor.
Longsornya jembatan diperkirakan terjadi pada hari kamis (12/5) jam 4 sore. Tak pelak lagi kondisi jembatan yang sebelumnya sudah kritis dan tergerus air menjadi semakin mengecil dan rawan.
Karena kondisi jalan yang menyempit dan untuk mengurangi volume kendaraan yang lewat, warga sekitar mengalihkan akses masuk ke wilayah Lembah Dieng melewati jalan dieng atas yang terletak 100 meter sebelah barat jembatan. Sedangkan warga yang berasal dari arah lembah Dieng dapat melewati jembatan tersebut secara normal seperti biasa.
Aan, salah satu warga yang membantu mengatur lalu lintas mengatakan bahwa kondisi satu arah ini sudah terjadi sejak peristiwa longsor yang terakhir.
"Sementara ini kendaraan yang masuk ke Lembah Dieng diarahkan memutar lewat Kalisongo untuk mencegah kecelakaan," ujarnya.
Untuk mengamankan kendaraan yang lewat agar tidak sampai terperosok, telah dibangun pembatas jalan di bagian bawah. Selain itu juga ada masyarakat sekitar yang membantu mengarahkan dan mengatur jalan.
Kondisi jembatan yang cukup kritis tersebut akan sangat berbahaya bagi warga yang lewat serta penjual yang menempel di bibir jurang. Kedalaman dari jurang itu sendiri sekitar 20 meter dan kondisinya juga masih sangat rawan longsor.
Lokasi jembatan juga cukup strategis karena selain tersambung ke wilayah Lembah Dieng juga menjadi akses warga yang menuju Tidar dan Juwet. Selain itu terdapat juga gereja, restoran, vihara, dan beberapa sekolah di wilayah tersebut sehingga arus kendaraan tiap harinya juga cukup ramai.
Kondisi jembatan yang hanya dapat dilewati satu arah ini jelas akan sangat mempengaruhi arus transportasi di wilayah tersebut. Hal itu yang dialami Hermawan yang hendak menjemput anaknya yang bersekolah di wilayah Lembah Dieng.
Kondisi longsor ini memaksanya harus memutar lewat Kalisongo. Selain itu, faktor keamanan dari jembatan tersebut juga membuatnya jadi merasa khawatir ketika melewatinya.