Petugas mengevakuasi MSD, pria dengan gangguan mental yang diisolasi selama 30 tahun. Berikut kondisi MSD saat dievakuasi petugas!
Merdeka.com, Malang - Para petugas Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur dan Rumah Sakit Jiwa dr Radjiman Widiodiningrat melakukan evakuasi pada MSD. MSD merupakan pria dengan gangguan jiwa yang telah diisolasi keluarganya selama 30 tahun. Petugas dengan didampingi kepolisian harus menjebol tembok untuk mengeluarkan MSD dari ruang isolasinya.
Dilansir dari merdeka.com, seorang petugas mencoba memanggil-manggil MSD dengan menawarkan sebatang rokok yang sudah dinyalakan. Namun yang bersangkutan tidak mau menampakkan wajahnya.
Petugas pun sesaat menunggu, saat MSD melantunkan azan dengan suaranya yang nyaring. MSD sendiri memang kerap azan, mengaji dan bersalawat.
Petugas secara bergantian menggempur tembok untuk membuat lubang agar bisa masuk. Lewat lubang tersebut para petugas melakukan evakuasi dengan terlebih dahulu memberikan injeksi.
Saat dikeluarkan dari biliknya, kondisinya memprihatinkan. Rambut dan jenggotnya kumal, panjang dan sebagian sudah memutih. Kaos biru dan celana sobek menutupi bagian vitalnya.
MSD kemudian dimandikan dengan menggunakan penutup seadanya disaksikan oleh keluarga. Ia kemudian dievakuasi untuk mendapat perawatan di rumah sakit jiwa.
"Itu yang membangun (tempat isolasi) saya, bersama saudara, dibantu" kata kakak ipar MSD, Suhud di lokasi, di dusun Ketanan, kelurahan Panarukan, kecamatan Kepanjen, kabupaten Malang, Senin (31/10).
MSD (50) selama sekitar 30 tahun diisolasi keluarganya di sebuah ruangan bilik tertutup yang terisolasi. Pria dengan gangguan jiwa itu dikurung dalam ruangan gelap yang pengap dan tanpa pintu.
Hanya sebuah lubang berteralis besi berukuran sekitar 1 meter x 50 sentimeter untuk lubang udara. Lewat lubang itu keluarga berkomunikasi, termasuk memberikan makan dan minuman.
Lewat depan teralis, keluarga memanggil-manggil ketika akan memberi makanan. Sepiring nasi dengan lauknya akan diletakkan di depan teralis.
"Sudah sekitar 30 tahun dikurung. Sejak 1986," kata Tarmi, tetangga korban yang menyaksikan pembongkaran ruang isolasi MSD.
Tentang MSD, selama sekitar 30 tahun, dia diisolasi keluarganya di sebuah ruangan bilik tertutup. Pria dengan gangguan jiwa itu dikurung dalam ruangan gelap yang pengap dan tanpa pintu.
Hanya sebuah lubang berteralis besi berukuran sekitar 1 meter x 50 sentimeter untuk lubang udara. Lewat lubang itu keluarga berkomunikasi, termasuk memberikan makan dan minuman.
Lewat depan teralis, keluarga memanggil-manggil ketika akan memberi makanan. Sepiring nasi dan lauk yang diletakkan di depan teralis.
"Sudah sekitar 30 tahun dikurung. Sejak 1986," kata Tarmi, tetangga korban yang menyaksikan pembongkaran ruang isolasi MSD.
MSD dikenal sebagai anak yang pintar, pernah bersekolah di SMA Negeri Kepanjen. Saat duduk di kelas 3 (1986), tiba-tiba sakit dengan marah-marah.
Oleh orangtuanya kemudian dibawa berobat ke RSJ Sumber Porong. Keluarga sudah tiga kali mengobati, sebelum kemudian akhirnya dirawat di rumah.
"Sering kambuh. Kaca rumah sering dipecah. Meresahkan warga sekitar, sehingga dibuatkan rumah itu," katanya.