Kali ini mereka harus membayar denda Rp50 juta karena aksi Aremania yang turun ke lapangan saat akhir pertandingan melawan Bhayangkara FC (22/5).
Merdeka.com, Malang - Manajemen Arema FC kembali mendapat sanksi denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Dilansir dari Bola.com, kali ini mereka harus membayar denda Rp50 juta karena aksi Aremania yang turun ke lapangan saat akhir pertandingan melawan Bhayangkara FC (22/5). Denda ini merupakan kali kedua dari Komdis akibat ulah Aremania.
Sebelumnya justru lebih parah karena Aremania turun ke lapangan ketika pertandingan Arema melawan Persib Bandung (15/4) belum berakhir. Total denda Rp300 juta pun harus diterima. Yang jadi pertanyaan, mengapa Aremania kini seakan punya tradisi turun ke lapangan setelah pertandingan?
Hal itu ternyata terjawab, lantaran memang ada kelalaian dari pihak keamanan yang bertugas di Stadion Kanjuruhan. Mereka membuka beberapa pintu darurat di tribune yang memiliki akses langsung menuju lapangan.
Hal ini kembali terlihat saat pertandingan melawan PSIS Semarang, Jumat (1/6). Lewat pengeras suara, panpel dan media officer Arema, Sudarmaji, meminta match steward untuk segera mengunci pintu darurat di tribun agar Aremania yang memasuki lapangan tidak bertambah banyak.
"Tolong segera pintu di tribune yang punya akses ke lapangan dikunci dan dijaga," teriak Sudarmaji seusai pertandingan lawan PSIS.
Beruntung waktu itu Aremania masih meluber ke pinggir lapangan. Belum ada suporter yang masuk ke area lapangan.
Dengan denda terbaru yang diterima Arema, manajemen berharap suporter bisa lebih dewasa lagi karena mereka semakin mengerti jika memasuki lapangan tentu berakibat denda dan merugikan klub.
"Kami yakin Aremania bisa melakukan dukungan dengan bentuk yang lebih baik dan kreatif. Kami tahu mereka masuk ke lapangan ingin meluapkan kegembiraan dan ikut merayakan kemenangan dengan pemain. Tapi, hal tersebu tidak diperbolehkan. Jadi, ke depan kami harapkan tidak ada lagi suporter yang masuk ke lapangan,” jelas Sudarmaji.
Denda tersebut ikut menambah beban pendanaan bagi Arema. Padahal, musim ini mereka sedang berhemat dengan mengontrak pemain yang nominalnya tidak terlalu tinggi.
Beberapa anggaran lain seperti karantina sebelum pertandingan juga dipangkas demi menyehatkan finansial tim. Ketika semua sudah berjalan, tidak ada lagi gaji terlambat, justru finansial Arema mulai dikurang denda yang disebabkan Aremania.