Wali Kota Malang, Moch Anton bedah berbagai upaya pembangunan yang telah dilakukan pemerintah setempat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Merdeka.com, Malang - Wali Kota Malang, Mochammad Anton mamaparkan berbagai upaya pembangunan yang telah dilakukan pemerintah setempat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Melalui paparan bertajuk 'Membangun Kemandirian dan Daya Saing Kota menuju Smart City', Mochammad Anton menjelaskan bahwa kondusifitas di dalam masyarakat menjadi fondasi dasar untuk mencapai kesuksesan pembangunan.
"Dari suasana kondusif inilah tercipta berbagai pembangunan baik infrastruktur, SDM hingga ekonomi," kata Abah Anton, sapaan akrab Mochammad Anton, Rabu (27/9).
Layanan publik yang digeber Pemkot Malang selama ini, kata Abah Anton, menjadi perubahan paling mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Proses administrasi kependudukan yang rumit dan memakan waktu lama, telah dipangkas menjadi layanan publik yang berlandas pada teknologi.
"Selain itu saat ini kita juga bangun command centre yang tujuan adalah untuk menopang pelayanan publik dan pengawasan kinerja dari tingkat kelurahan hingga tingkat OPD, dan dari sinilah kita akan menuju smart city," jelasnya.
Abah Anton menambahkan, program sambung rasa atau blusukan juga merupakan upaya pemerintah dalam menjaring permasalahan masyarakat serta mencari solusinya. Kegiatan merangsek dari kampung ke kampung itu, rutin dilakukan pemerintah selama dua minggu sekali.
"Selama ini saat blusukkan kami menemui beberapa rumah layak huni dan kita beri sentuhan bantuan agar mereka bisa menempati rumah yang layak," tuturnya.
Lebih lanjut Abah Anton memaparkan, kota Malang pun telah berhasil menorehkan beberapa prestasi dalam bidang ekonomi. Salah satunya, meningkatkan persentase perekonomian menjadi 5,6 persen lebih unggul dibanding Jawa Timur. Kota Malang berhasil menekan angka inflasi hingga menurunkan angka kemiskinan menjadi 4 persen dari total jumlah penduduk.
"Menurunkan angka inflasi ini tidak mudah karena kita menerima 300 ribu warga baik dari mahasiswa dan masyarakat luar kota lainnya untuk mengadu nasib di kota Malang dan alhamdulilah kita berhasil melakukan itu dalam beberapa waktu terakhir," bebernya.
Kota Malang, kata Abah Anton, gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Produk pembangunan yang paling banyak dirasakan masyarakat adalah perubahan wajah kota melalui renovasi taman kota dengan skema non-APBD. Dana pembangunan itu diperoleh dari jalinan kerjasama dengan perusahaan di kota Malang, melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Pembangunan taman yang indah merubah wajah kota dan menarik wisatawan ini adalah hal yang positif sekali," ujarnya.
Abah Anton juga membeberkan kesuksesan pembangunan kampung tematik di kota Malang, yang kini banyak dirujuk pemerintah daerah lain, baik di tanah air maupun di luar negeri. Salah satunya, inovasi Kampung Glintung Go Green (3G) yang berhasil membawa kota Malang menembus Top 15 dalam ajang Kota Inovatif di Guangzhou, Cina, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan Abah Anton, saat menjadi pembicara dalam acara bertajuk 'Penguatan Geopolitik untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa dari Perspektif Geografi' di Aula Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang, Rabu (27/9).