Berwisata ke kota Malang belum lengkap jika belum melihat sebuah pasar kaget yang akrab disebut sebagai Roma ini.
Merdeka.com, Malang - Terdapat pepatah kuno yang menyebutkan bahwa banyak jalan menuju Roma. Jika diterapkan secara literal di kota Malang, hal itu benar adanya. Untuk menuju Roma dapat melalui arah utara dari jembatan brantas, dari selatan bisa melewati wilayah Comboran ke jalan Martadinata kemudian lurus saja ke utara. Bisa juga lewat jalan Zainal Zakse atau juga langsung dari jalan pasar besar.
Tentu saja Roma yang disebut ini bukan lah kota Roma yang merupakan Ibukota dari negara Italia. Roma ini adalah sebutan keren untuk Rombengan Malam atau yang kadang juga disebut beberapa orang sebagai Pasar Maling. Berada di sepanjang jalan Gatot Subroto, setiap malam akan terlihat penjual dan pengunjung yang memadati ruas jalan ini.
Kumpulan penjual ini biasanya mulai menggelar dagangannya sejak fajar tenggelam atau sekitar selepas maghrib. Biasanya jam-jam puncak keramaian adalah sekitar jam 9 hingga 10an malam. Jika pada siang hari wilayah ini dipadati truk dan kendaraan besar yang melintas, maka pada malam hari dipenuhi pedagang serta pembeli.
Pada awalnya kumpulan pedagang ini memang biasa disebut sebagai pasar maling. Pada masa lalu ketika penjual di wilayah Roma belum seramai sekarang, memang banyak yang menggunakan tempat tersebut untuk menjual barang curian mereka. Biasanya pencuri akan menjual barang ke penadah baru kemudian dijual lagi ke pedagang di Roma. Jadi sering kejadian bahwa ketika seseorang berjalan-jalan ke tempat tersebut akan menemukan barang yang benar-benar mirip dengan sandal, sepatu atau lainnya yang hilang dicuri.
Namun cerita masa lalu itu tidak begitu berlaku sekarang, saat ini karena banyaknya penjual di wilayah tersebut hingga benar-benar tampak menyerupai pasar, sebagian barang dagangan sudah bukan hasil curian. Walaupun begitu masih banyak juga yang menjual barang-barang bekas yang dimiliki sehingga menjadikannya sebgai pasar loak yang ketenarannya setara dengan wilayah Comboran.
Di Roma terdapat berbagai barang yang dijual, mulai dari baju, sepatu, jaket, hingga alat elektronik. Sebagian barang jualan merupakan barang yang masih benar-benar baru, sedangkan sisanya merupakan barang bekas yang kadang juga merupakan barang import. Biasanya ada banyak penjual pakaian yang menjual barang import ini.
Selain ketelatenan dan kejelian dalam memilih barang karena cahaya yang minim, satu hal lain yang harus dimiliki ketika berbelanja ke Roma adalah kepandaian menawar harga. Walaupun harganya cukup murah, namun keahlian ini akan sangat berguna untuk membuat harga barang tambah miring.
Salah satu hal yang membuat tempat ini menjadi favorit adalah karena lokasi berjualan yang di pinggir jalan dan hanya dengan membentangkan tikar atau alas saja. Lokasi yang santai sambil lesehan di pinggir jalan dengan ditemani terpaan angin malam dan lampu remang-remang membuat suasana jual beli jadi lebih khas dan hanya dapat dirasakan di sini saja.