Jalan Ijen adalah salah satu peninggalan Hindia Belanda dengan keindahan yang masih terjaga hingga saat ini.
Merdeka.com, Malang - Sebuah jalan yang cantik dengan pohon palem dan taman di tengah yang tak kalah jelitanya. Kalimat itu mungkin dapat digunakan oleh banyak orang untuk menjelaskan kondisi jalan Ijen di kota Malang. Salah satu penyebab munculnya predikat sebagai kota yang indah dan cantik bagi Malang tak lain didapat berkat jalan yang satu ini.
Sebagai sebuah wilayah yang menjadi landmark bagi kota Malang, jalan Ijen merupakan salah satu tempat yang didatangi atau sekedar dilewati oleh wisatawan ketika ke kota ini. Keelokan dari jalan ini bertambah sempurna dengan beberapa titik yang dapat digunakan untuk bersantai dan berfoto. Sejak pertama kali dibangun, predikat sebagai jalan yang indah tidak pernah lepas dari tempat ini.
Jalan Ijen sendiri merupakan salah satu mahakarya dari seorang arsitek Belanda yang cukup ternama, Ir Herman Thomas Karsten. Dengan memperhatikan keindahan serta konektivitas dengan bagian yang lain di kota, Karsten mulai merancang jalan Ijen sebagai daerah perumahan mewah bagi banyak pejabat. Pembangunan wilayah ini sendiri dilakukan oleh Karsten pada tahun 1935 dengan perencanaan tata kota yang sesuai sampai tahun 1960.
Bentuk jalannya sendiri dibuat menjadi boulevard, yaitu jalan kembar dengan pembatas berupa taman di bagian tengah. Di sebelah kanan dan kiri juga diberi pohon palem untuk mempercantik penampilan dari jalan tersebut. Rumah-rumah yang ada di jalan Ijen sendiri pada masa itu banyak dihuni oleh pejabat Hindia Belanda.
Rumah-rumah di Ijen sendiri dibangun dengan tipe vila. Bangunan ini biasanya hanya terdiri dari satu lantai dengan langit-langit dan atap yang cukup tinggi dan curam. Bentuk itu dibuat karena menyesuaikan dengan hawa kota Malang yang cukup sejuk dan memiliki curah hujan tinggi. Selain itu desain tiap rumah juga dilengkapi dengan taman. Bentuk bangunan ini masih dapat ditemui pada beberapa rumah di Ijen contohnya yang berada di pojok antara jalan Ijen dan jalan Pahlawan TRIP.
Taman ini juga dibangun untuk membatasi rumah dengan jalur pejalan kaki. Selain itu antara jalur pejalan kaki dengan jalan diberi taman yang dilewati deretan pohon palem. Penataan jalan dan akses-akses ke jalan-jalan sekitar seperti semeru, kawi, salak (sekarang jalan Pahlawan Trip) juga sangat diperhatikan baik dalam keindahan dan kemudahan.
Keindahan jalan ini semakin bertambah dengan adanya gereja di sudut antara jalan Ijen dengan Guntur dan Buring. Saat ini, daerah itu juga merupakan titik yang sangat favorit bagi banyak orang untuk berfoto. Berbagai keindahan yang dimiliki oleh jalan Ijen saat ini merupakan sebab dari perencanaan yang cukup indah dan tepat pada masa lalu. Tak heran bahwa pada masa lalu daerah Ijen ini pernah disebut sebagai kawasan yang paling cantik di Hindia Belanda.
Dalam perkembangannya, jalan Ijen mengalami banyak perubahan dibanding masa lalu. Yang paling terasa adalah perbuahan bentuk dari banyak rumah serta semakin padatnya volume kendaraan yang melewatinya. Namun segala hal itu tetap tidak mengurangi pesona dari jalan ini sebagai salah satu jalan yang paling cantik dan memiliki penataan yang indah. Tentu saja keindahan bentuk ini serta berbagai khasanah peninggalan dari masa Hindia Belanda yang ada di wilayah tersebut perlu tetap dijaga agar keindahan Ijen tidak hanya jadi sejarah.