1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Malang sebagai kota Militer yang sempurna

Selain sebagai kota peristirahatan, Malang telah dirancang oleh pemerintah Belanda sebagai kota Militer.

© troppenmuseum. ©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Kamis, 21 Juli 2016 12:37

Merdeka.com, Malang - Malang merupakan sebuah kota yang cukup unik karena memiliki beragam sebutan. Malang sering disebut juga sebagai kota bunga, kota apel, kota peristirahatan, serta kota pendidikan, namun selain julukan tersebut Malang juga memiliki satu sebutan yang cukup angker yaitu sebagai kota militer.

Istilah kota Militer ini bukannya lahir tanpa alasan, sejak jaman dahulu kota Malang memang memiliki bentang alam yang bagaikan benteng sehingga kota ini sangat sulit ditaklukkan. Pada masa Mataram, bentang alam ini membantu rakyat Malang dapat bertahan cukup lama dari serbuan kerajaan Mataram.

Ketika Belanda datang, mereka memanfaatkan hal ini dan mendirikan benteng atau loji mereka di Malang pada tahun 1767 ketika berhasil menguasai kota ini. Pada masa itu, Belanda mendirikan sebuah benteng atau loge di wilayah utara aliran sungai Brantas. Lokasi dari tempat ini berada di sekitaran RSUD Syaiful Anwar saat ini.

Pada masa itu, untuk menghalau perlawanan dari penguasa-penguasa lokal, Belanda membangun beberapa markas militer di pedalaman Jawa. di Jawa Barat terletak di Cimahi, Jawa Tengah di Magelang sedangkan di Jawa Timur berada di Malang.

Walaupun berasal dari benteng, namun loji tersebut tidak bertahan lama karena berubah fungsi menjadi Rumah Sakit Militer pada sekitar tahun 1800-an. Daerah militer yang sebelumnya menempati wilayah tersebut bergeser ke wilayah timur yang sekarang merupakan daerah Rampal.

Pada masa penjajahan Belanda, saking banyaknya markas militer yang tersebar di kota Malang, bahkan sempat disebut sebagai kota Garnizun atau kota militer. Hal ini sebenarnya telah direncanakan oleh belanda sejak jauh-jauh hari tepatnya pada tahun 1882. Lokasi yang cukup sempurna bagi pertahanan menjadikan Malang sebagai salah satu benteng mereka.

Wilayah Rampal sendiri digunakan sejak selesainya pembangunan jalur kereta pada tahun 1879. Kompleks militer ini dibangun dekat dengan jalur kereta api untuk memudahkan mobilitas tentara ke wilayah lain di Jawa. Itu lah mengapa hingga saat ini, masih terdapat pintu keluar stasiun Kota Baru yang mengarah ke jalan Panglima Sudirman yang dipenuhi markas tentara.

Pada masa kemerdekaan, wilayah Rampal ini dimanfaatkan sebagai pangkalan militer bagi tentara Republik Indonesia. pada saat itu, fungsi Malang sebagai kota militer tetap tidak berubah. Bahkan di wilayah jalan Suropati sendiri yang terhubung dengan belakang rumah sakit Syaiful Anwar yang pada masa lalu merupakan benteng atau loji terdapat sebuah markas militer yang pada masa lalu sempat menjadi markas Kodam V Brawijaya sebelum akhirnya dipindah ke Surabaya.

Selain Angkatan Darat, Malang juga merupakan markas bagi dua angkatan lain yaitu Angkatan Udara di Lanud Abdul Rachman Saleh serta Angkatan laut di Jalan Tanimbar. Jadi walaupun saat ini Malang lebih dikenal karena puluhan Perguruan Tinggi yang ada namun sesungguhnya juga masih terdapat puluhan markas militer yang membuat Malang tetap lekat dengan julukan kota militer.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Sejarah Malang
  2. Ngalam lawas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA