Milo sebut wafatnya AK bagaikan dia kehilangan putra

Mantan pelatih Arema, Milomir Seslija mengaku berduka dengan meninggalnya Achmad Kurniawan karena menganggapnya seperti anaknya sendiri.

Merdeka.com, Malang - Wafatnya Achmad Kurniawan tak hanya meninggalkan duka bagi tim Arema FC dan Aremania saja. Dilansir dari Bola.net, mantan pelatih Arema, Milomir Seslija juga turut sedih dan mengenang AK.

"Saya sangat sedih dengan wafatnya AK," ujar Milo, sapaan karib Milomir Seslija.

"Rasanya sangat menyakitkan. Rasanya seperti mimpi harus kehilangan putra saya seperti ini," sambungnya.

Milo mengatakan bahwa AK sudah dianggap seperti putranya sendiri. Wafatnya penjaga gawang gaek ini membuatnya tak bisa berhenti menitikkan air mata.

"Saya hanya bisa berdoa agar putra saya bisa beristirahat dengan tenang di sisi Tuhan," tuturnya.

Sebelumnya, usai koma selama 12 hari terakhir, Achmad Kurniawan mengembuskan napas terakhir pada selasa (10/1) pukul 17.00 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. AK tak sadarkan diri usai terkena serangan jantung dan penyakit ginjal.

Jenazah Achmad Kurniawan sendiri sempat disalatkan di musala dekat kediaman istrinya di Singosari Malang. Usai disalatkan dan disemayamkan sebentar di rumah duka, jenazah kakak kandung Kurnia Meiga ini langsung dibawa dengan ambulans ke Jakarta melalui jalur darat.

Achmad Kurniawan sendiri sempat memberi kenangan terakhir yang manis di Arema FC sebelum wafat. Pada paruh kedua ISC A 2016 ini, dia menunjukkan kemampuannya yang prima dalam menjaga gawang dan membawa Arema menjadi runner up turnamen.

Milo sendiri sangat memperhatikan kondisi AK sejak dia masuk rumah sakit. Milo rajin menanyakan kondisi AK melalui whatsapp bahkan hingga beberapa kali dalam sehari.

"Bagaimana kondisi putra saya AK," demikian pertanyaan yang biasa dilontarkannya.

Menurut Milo, AK tak hanya salah satu penjaga gawang terbaik di Indonesia saja. Pemain yang karib disapa Bagol tersebut juga merupakan pribadi yang luar biasa.

"Ia memiliki karakter yang kuat. Ia seorang pejuang tangguh," kenang Milo.

"Sebagai manusia ia juga sangat luar biasa. Saya selalu terkenang dengan senyum yang selalu tersungging di bibirnya," tandasnya.