1. MALANG
  2. AREMANIA

Arema Cronus anggap pemerintah tak lakukan intervensi pada PSSI

Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, dianggap Arema Cronus bukan bentuk intervensi.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Rabu, 14 September 2016 17:24

Merdeka.com, Malang - Arema Cronus sepakat dengan usulan pemerintah untuk menggelar Kongres PSSI pada Oktober mendatang di Yogyakarta. Dilansir dari Bola.net, mereka menilai hal itu sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan PSSI dan bukan merupakan sebuah intervensi.

"InsyaAllah, kami tidak melihat ini sebagai sebuah intervensi. Toh ini kan rekomendasi. Selain itu alasannya juga jelas," ujar ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.

Menurut Ruddy, pemerintah dalam konteks ini bak sosok orang tua sementara PSSI merupakan anaknya.

"Tidak ada orang tua yang mau menjerumuskan anaknya," sambungnya.

Keinginan PSSI untuk mengelar kongres di Makassar nampaknya harus terganjal. Kementrian Pemuda dan Olahraga meminta agar kongres tersebut dipindah dari Makassar ke Yogyakarta.

Keputusan pemerintah ini dituangkan melalui surat bernomor S. 2844/MENPORA/IX/2016. Surat ini merupakan jawaban untuk Sekretaris Jenderal PSSI nomor 557/UDN/286/VIII-2016 tanggal 16 Agustus 2016 perihal permohonan rekomendasi penyelenggaraan Kongres PSSI 2016.

Dalam surat tertanggal 9 September 2016, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan bahwa rekomendasi pemerintah hanya akan diberikan jika Kongres PSSI dilaksanakan di Yogyakarta. Alasan yang diberikan oleh Menpora adalah karena hal ini merupakan wujud PSSI kembali ke titik nol karena Yogyakarta merupakan tempat lahir federasi tersebut.

Walau begitu, Ruddy memahami kekecewaan warga Makassar terkait adanya permintaan ini. Namun dia mewanti-wanti agar masalah permintaan pemerintah ini dipandang secara arif.

"Kami melihat bahwa permintaan pemerintah ini memiliki alasan kuat," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Kabar Arema
  2. ISC A 2016
  3. Arema Cronus
  4. Kongres PSSI
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA