Jika kamu masih memiliki waktu luang untuk menjelajah, tak ada salahnya untuk menyegarkan tubuh di Petirtaan Kendedes Watugede. Lokasi pemandian ini berjarak sekitar 2 kilometer dari candi Singosari, tepatnya di desa Watugede.
Petirtaan Watugede merupakan salah satu lokasi wisata yang sarat dengan nilai sejarah. Konon, petirtaan ini menjadi lokasi pemandian Kendedes, permaisuri Raja Singhasari yang tersohor karena kecantikannya.
Tak heran, jika banyak pengunjung yang datang ke lokasi pemandian ini untuk mendapatkan berkah kecantikan dan awet muda. Pemandian yang pertama kali ditemukan Arkeolog Belanda pada tahun 1925.
Melongok ke dalam pemandian, kamu akan menemukan sebuah kolam kuno berbentuk persegi panjang. Dinding-dinding kolam terbuat dari batu bata kuno yang tersusun rapi dan kuat. Pondasi dinding yang kokoh dengan kondisi sebagian sudah tak utuh seolah-olah mengentalkan kesan kuno pada kolam ini.
Tepi kolam dihiasi beberapa patung kecil yang menjadi pintu keluar air yang nantinya akan mengisi kolam. Uniknya, air yang keluar dari mulut arca ini tak pernah berhenti, meskipun pada musim kemarau. Kolam ini memiliki sebuah tangga batu yang memudahkan pengunjung masuk ke dalam kolam.
Uniknya, salah satu batu pada tangga memiliki permukaan yang berlubang-lubang, dengan jarak lubang yang beraturan. Konon, lubang pada batu tersebut menjadi penunjuk waktu bagi putri-putri raja yang sedang mandi di kolam tersebut. Batu tangga yang berlubang tersebut dikenal dengan nama Watu Dakon.
Tak jauh dari kolam, terdapat sebuah sumur yang seringkali dijadikan sebagai tempat meletakkan sesaji. Di sekitaran sumur juga terdapat tiga buah batu yang konon sering dijadikan sebagai batu pengasah pedang. Pedang yang diasah tersebut merupakan senjata yang digunakan untuk melaksanakan hukuman pancung.
Hukuman pancung tersebut diberikan kepada lelaki yang nekat menyusup ke dalam area pemandian. Pasalnya, pemandian ini hanya boleh dikunjungi oleh Putri Raja beserta dayang-dayangnya. Tak hanya itu, di dekat sumur juga terdapat gua yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi para putri saat bahaya mendekat. Sayangnya, gua ini sekarang telah berada dalam kondisi tertutup.
Tak hanya sarat dengan nilai sejarah, pemandian ini memiliki suasana yang tenang dan teduh. Kamu akan menemukan banyak pohon rindang di sekitaran pemandian. Tak heran jika hawa sejuk bisa kamu nikmati di pemandian ini. Kamu bisa menikmati pemandian dengan suasana khas lereng gunung yang nyaman.