Bubur Abah Odil menyajikan bubur ayam dengan rasa yang pas di lidah dan cocok sebagai pembangkit semangat untuk mengawali hari.
Merdeka.com, Malang - Walaupun orang Malang tidak memiliki kebiasaan untuk sarapan bubur di pagi hari namun bukan berarti jenis makan ini bisa disingkirkan dari jagat kuliner di Malang. Setidaknya ada beberapa bubur yang dapat diperhitungkan dan memiliki rasa yang mampu membuat lidah berdendang.
Salah satu kampiun pada kategori bubur ayam di kota Malang adalah Bubur Ayam Abah Odil. Secara tampilan bubur ayam ini sedikit berbeda karena cukup kering dalam artian tidak terlalu banyak air dan menggunakan tambahan kuah. Ini lah yang menjadikannya cukup berbeda dibanding yang lain.
Setiap memesan semangkuk bubur, pembeli akan langsung disajikan bubur beserta semangkuk kerupuk dan segelas teh tawar. Jika datang cukup pagi dan beruntung, kamu juga dapat memakan buburmu dengan tambahan sate puyuh, sate usus atau sate rempelo ati karena biasanya sudah habis ketika sedikit siang.
Dalam semangkuk bubur sendiri ada ayam yang sudah dicincang dengan kecil dan tipis, bawang prei, teri, serta potongan cakwe. Buburnya sendiri ketika dimakan akan terasa cukup lembut dengan kaldu yang cukup terasa namun tidak berlebihan dan sangat pas. Rasa dari bubur ini dapat dikatakan sangat ringan dan cocok sebagai sarapan di pagi hari. Jika rasa kurang nendang, mungkin dapat ditambah sendiri dengan garam, merica, sambal, atau kecap manis dan asin yang disajikan di meja.
Karena rasa yang cukup ringan ini, biasanya tanpa terasa semangkuk bubur akan dengan cepat langsung tandas. Namun jangan khawatir karena ada porsi jumbo untuk bubur ayam ini. Di Abah Odil, bubur dijual dengan sistem paket. Ada empat paket berbeda yaitu paket ayam istimewa (P1), paket ayam spesial plus rempelo ati (P2), paket ayam spesial rempelo ati plus telur setengah matang (P3), bubur ayam istimewa paket jumbo (P4).
Paduan terbaik dari bubur ayam Abah odil adalah yang menggunakan telur setengah matang. Telur ini akan berada di dasar mangkuk dan tertimbun oleh bubur, namun ketika sudah disatukan rasa tarik menarik yang kuat antara telur dan bubur akan melahirkan harmoni di mulut yang sangat sedap dan pas. Tentu saja terserah kamu apakah akan mengaduk bubur dengan telur menjadi satu atau membiarkannya seperti kondisi semula.
Sebagai sebuah usaha makanan, tentu saja rasa dari makanan memegang peran yang cukup penting, hal itulah yang dilakukan setiap hari oleh pemilik bubur ayam ini. Dilansir dari Merdeka.com, untuk menjamin kualitas tetap terjaga, Abah Odil selalu menyempatkan diri bertanya kepada pelanggannya mengenai rasa buburnya. Kalau tidak sempat bertanya, biasanya dia melihat dari mangkok bubur. Apakah buburnya tersisa banyak atau habis tak tersisa.
Bubur Ayam Abah Odil terletak di ruko Griyashanta jalan Soekarno Hatta dan memiliki sejumlah cabang di kota Malang. Setiap hari, bubur ayam ini buka mulai pukul 06.00 hingga 21.00.