Kepolisian akan melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan peluru nyasar yang dialami Buwawi (50) warga Malang, Jawa Timur.
Merdeka.com, Malang - Kepolisian akan melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan peluru nyasar yang dialami Buwawi (50) warga Malang, Jawa Timur. Polisi akan berkoordinasi dengan POM Angkatan Udara (AU) untuk penanganan.
"Mungkin akan koneksitas ya, dari Polres dan AU. Polres Malang dengan koordinasi bersama POM AU," kata Wakapolsek Singosari, Kabupaten Malang, AKP Effendy Budi Wibowo saat ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa (8/8).
Effendy mengatakan sedang menunggu hasil autopsi dan masih melakukan pengembangan. Lewat autopsi akan diperoleh kejelasan seputar kematian korban.
"Karena kena apa, kan kita belum bisa pastikan. Kita tidak tahu. Jadi setelah tahu dilakukan pengembangan oleh Polres," katanya.
Saat sedang berkebun di lahan singkong milik AU RI, Buwawi mendadak mengalami luka di bagaian pipinya. Korban mengaku terkena peluru nyasar dari Lapangan Tembak Sejati Lanud Abdulrachman Saleh yang tidak jauh dari lokasinya beraktivitas.
"Kita tidak bisa berandai-andai terkena apa," katanya.
Buwawi meninggal dunia Selasa (8/8) sekitar pukul 08.00 WIB setelah dalam upaya penyelamatan warga. Korban roboh setelah berjalan sekitar satu kilometer dari tempatnya beraktivitas.
Buwawi pun dibopong warga menuju rumah kepala desa, sebelum kemudian meninggal dunia dalam kendaraan yang membawanya ke rumah sakit.
Sementara itu, pihak TNI AU mengaku telah melakukan sterilisasi sesuai prosedur yang ditentukan. Sekitar pukul 06.20 WIB, tim sebanyak 18 personel Yonko 464 Wing 2 Paskhas melaksanakan pemasangan skip, bendera merah, penyisiran lokasi dengan memberikan tembakan peringatan sebagai tanda dilaksanakan latihan menembak.
Pukul 07.30 WIB, 52 personel melaksanakan kegiatan menembak menggunakan senjata laras panjang. Pukul 08.00 WIB, saat Latihan Tembak diduga terjadi insiden di Lereng Gunung Gondo Mayit sisi sebelah barat bagian utara.
Korban dievakuasi ke RSSA sekitar pukul 09.30 WIB untuk dilaksanakan visum. Pukul 15.00 WIB, korban diserahkan pada keluarga dan dimakamkan di TPU setempat.