1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sebelum tewas, petani yang kena peluru sempat berjalan sejauh 1 km

Buwawi (50) meninggal dunia saat hendak dibawa ke rumah sakit oleh warga setempat. Korban sempat mengaku terkena peluru sebelum akhirnya mengembu

Kasus peluru nyasar di Malang © 2017merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2017 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Selasa, 08 Agustus 2017 17:04

Merdeka.com, Malang - Buwawi (50) meninggal dunia saat hendak dibawa ke rumah sakit oleh warga setempat. Korban sempat mengaku terkena peluru sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Korban sempat berjalan sekitar 1 kilometer, sebelum kemudian mengaku tidak kuat pada kerabatnya. Korban roboh di sekitar pembangunan jalan tol, dan dibawa ke rumah kepala desa. 

"Korban sempat berjalan sekitar satu kilometer lebih (dari lokasi). Setelah di proyek tol ketemu Mak Yah, yang kebetulan masih saudara," kata Mufid, Kepala Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (8/8).

Korban merupakan petani yang menggarap ladang milik AURI yang tidak jauh dari lapangan tembak. Korban mengalami luka di bagian pipi dan berdarah di sekitar mulut. 

Kata Mufid, tidak seorang pun mengetahui secara langsung kronologi kejadian. Orang yang pertama kali mengetahui korban adalah Mak Yah, sepupu korban. 

"Ditanya bilang, 'aku enggak kuat aku enggak kuat. Kenapa? Dikasih minum enggak mau, 'pelore ndek jero' (pelurunya masih di dalam)," kata Mufid menirukan Mak Yah. 

Mufid sendiri juga tidak berani memastikan, bahwa korban terkena peluru nyasar. Karena memang sedang dilakukan autopsi oleh Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. 

"Tetapi kami belum bisa memastikan itu peluru atau bukan. Makanya masih diautopsi ini," ungkapnya. 

Sekitar pukul 14.30 WIB, jenazah korban diserahkan pada keluarga. Beberapa anggota keluarga, tampak ikut mengiringi dalam ambulans.

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
  2. Kabupaten Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA