Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf mengatakan bahwa stok gula dan daging di Jawa Timur masih cukup sehingga tidak butuh impor.
Merdeka.com, Malang - Pemerintah Jawa Timur menyatakan bahwa stok daging yang dimiliki oleh Jawa Timur sudah sangat cukup sehingga tidak diperlukan impor seperti provinsi lain. Dilansir dari Merdeka.com, hal itu dinyatakan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf ketika berada di Malang.
Dikatakan oleh Gus Ipul bahwa saat ini Jawa Timur berada dalam kondisi surplus daging sapi. Dari 550 ribu rok setahun, baru 60 persen yang digunakan.
"Jadi Jawa Timur mempunyai sapi 850 ribu ekor lebih, 550 untuk Jawa Timur, dan sisanya untuk di luar Jawa Timur. Yang untuk luar Jatim masih digunakan 50 persen, sementara yang untuk stok Jatim baru 60 persen. Stok kita lebih," ujar Gus Ipul.
Namun, tentang harga daging di pasaran yang masih tinggi, Gus Ipul mengaku sedang mencari penyebab pastinya. Pihaknya memang melihat kondisi yang kurang wajar di lapangan.
"Yang menjadi anomali, ironis stoknya cukup tapi harga naik. Ini yang sedang kita cari penyebabnya. Apa ini karena mata rantai pasokan yang terlalu jauh. Setiap tahun kita mengalami ini, di tengah stok cukup tetapi harga masih naik," katanya.
Dikatakan oleh Gus Ipul bahwa secara khusus gubernur telah melaporkan kepada Presiden mengenai harga daging di pasar yang masih tinggi. Pihaknya berharap Presiden akan mengambil keputusan yang dapat berpengaruh pada pasar.
Selain daging sapi, stok gula di Jawa Timur juga masih tersedia sangat banyak.
"Kita masih memiliki stok banyak sekali di PTP. Kemarin kita lelang 40 ribu ton dengan harga Rp 13.500," katanya.
Saat ini, pabrik gula sedang melakukan proses giling, sehingga terjadi lelang tanggal 3 Juni lalu. Pasca lelang gula akan masuk pasar dan dapat menurunkan harga gula sampai titik normal.
Kebutuhan gula sendiri di pasar Jawa Timur berada pada kisaran 1.500 ton sehari. Harga yang sekarang ini diduga berasal dari lelang sebelumnya, Rp 13.800, yang belum habis.