1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Siap siaga banjir dan longsor, Kota Malang gelar simulasi bencana

Sebanyak 600 personel dari berbagai unsur terlibat simulasi dan apel siaga penanganan banjir, tanah longsor dan puting beliung di Kota Malang.

Simulasi Bencana di Kota Malang. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 23 November 2017 00:09

Merdeka.com, Malang - Sebanyak 600 personel dari berbagai unsur terlibat dalam simulasi dan apel siaga penanganan banjir, tanah longsor dan puting beliung di Kota Malang. Simulasi berlangsung di halaman Balai Kota Malang dengan melibatkan aneka peralatan penanganan bencana.

Simulasi diawali dengan sebuah skenario yang menggambarkan aktivitas keseharian warga Kota Malang. Mendadak sebuah bencana puting beliung terjadi yang menyebabkan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) berlarian keluar sekolah dan harus dievakuasi.

Simulasi bencana di Kota Malang
© 2017 merdeka.com/Humas Pemkot Malang

 

Di sisi lain, sebuah mobil tertimpa pohon tumbang dan beberapa orang mengalami luka terbuka dan tertutup. Sehingga harus segera mendapatkan pertolongan.

Sementara di sisi lain, terjadi kebakaran hebat yang menyebabkan beberapa orang mengalami luka bakar. Tidak hanya itu, di tengah situasi bencana muncul orang yang mengambil aksi untung dengan mengambil barang milik korban.

Simulasi bencana di Kota Malang
© 2017 merdeka.com/Humas Pemkot Malang

 

Simulasi bencana tersebut berada di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang. Tim menggunakan berbagai potensi yang dimiliki oleh berbagai unsur dan kedinasan.

"Kota Malang merupakan salah satu daerah rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan demografis. Letak geografis berada di dataran tinggi dengan aliran sungai brantas, dapat berpotensi menjadi sumber bencana seperti longsor dan banjir," kata Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang usai simulasi, Rabu (22/11).

Simulasi bencana di Kota Malang
© 2017 merdeka.com/Humas Pemkot Malang

 

Kata Sutiaji, apel dan simulasi merupakan ikhtiar penting yang harus dilakukan guna menjalin koordinasi antar semua elemen. Perangkat daerah menyiapkan sarana dan prasarana serta SDM yang memadai, serta camat dan lurah mengaktifkan semua pos-pos kebencanaan, guna meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

"Siapapun harus orangnya, siapapun korbannya harus ditolong. Dalam banyak hal, kita boleh berbeda tetapi saat bencana terjadi harus bahu membahu saling menolong," katanya.

Kota Malang sendiri sehari-hari diguyur hujan dan sejumlah titik di bantaran sungai tergerus oleh derasnya air. Para penghuni rumah-rumah di kawasan daerah aliran sungai (DAS) maupun tebing bibir sungai pun diminta waspada.

"Meski tidak ada korban jiwa, tetap harus diwaspadai dengan sungguh-sungguh. Utamanya para warga penghuni di lokasi rawan," ujar J Hartono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.

Simulasi bencana di Kota Malang
© 2017 merdeka.com/Humas Pemkot Malang

Guyuran hujan mencatat beberapa kejadian yang patut menjadi perhatian masyarakat, di antaranya tanah longsor di plengsengan Sungai Brantas. Tanah sepanjang sekitar 12 meter longsor dan diprediksi terus bertambah saat hujan deras tiba terjadi di Jalan Permadi 32 RT 10/ RW 4 Kelurahan Polehan. Sebelumnya juga dinding rumah warga tidak jauh dari lokasi juga ambruk diterjang air.

Sementara itu, air sungai juga menghantam bibir sungai yang berdekatan dengan jembatan perbatasan Kelurahan Bunul dengan Kelurahan Sawojajar, yang menyebabkan tanah dan pohon ambles ke sungai.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Info Kota
  2. Kota Malang
  3. Pemkot Malang
  4. Bencana Alam
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA