Dua tim robot Universitas Muhammadiyah Malang, InaMu dan Unmu berhasil menyabet juara 1 dan 2 dalam kontes robot internasional di Amerika Serikat
Merdeka.com, Malang - Dua tim robot Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), InaMu dan Unmu berhasil menyabet juara 1 dan 2 dalam kontes robot internasional di Trinity College, Connecticut, Amerika Serikat (AS). Selain itu, tim InaMu juga meraih predikat poster terbaik kategori robot berkaki.
Dua robot sempat mengalami kebocoran saat dilombakan, tetapi tidak menghalangi kemenangan.
"Dua robot mengalami kendala saat pertandingan, namun tidak menghalangi tim untuk meraih juara. Salah satu robot mengalami kerusakan pada mesin dan pada pompa," jelas Imam Fatoni, salah satu peserta tim dalam rilisnya, Sabtu (8/4).
Kerusakan disebabkan air yang disediakan untuk memadamkan lilin bocor dan membasahi komponen yang lain. Karena itu, akhirnya harus dibongkar untuk dikeringkan dulu, sebelum kemudian dipasang kembali.
Beberapa komponen yang rusak langsung perbaiki di tempat. Tujuan utamanya saat itu, cerita Imam, yang penting robot bisa berjalan dan memadamkan api.
"Alhamdulillah, robot yang rusak tadi bisa meraih juara dua di perlombaan internasional ini," jelas Imam yang didampingi anggota tim lain, Ikhlal Aldhi Wijaya dan Salis Muchtar Fadhillah.
Ketiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) mewakili UMM mengikuti kontes robot internasional di Trinity College, Connecticut, Amerika Serikat (AS) yang berlangsung 1-2 April 2017. Kedatangan ketiganya disambut rombongan civitas akademika di terminal II Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jumat (7/4).
Dua keunggulan dimiliki robot Imam dan kawan-kawan, yaitu kecepatan dan ketepatan. Karena memang dibekali sepuluh sensor, yaitu delapan sensor ultrasonik dan dua sensor infra merah sebagai sensor jarak. Sensor tersebut digunakan agar mudah mendeteksi posisi lilin dan dapat menjangkau lilin dengan cepat dan tepat.
Kemenangan robot tersebut menyisihkan tim dari Kanada, Tiongkok, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat sendiri. Tim UMM berhasil keluar sebagai robot tercepat yang memadamkan api.
"Waktu yang diberikan 20 detik untuk memadamkan api, kami berhasil memadamkan api dengan waktu 11,9 detik," jelas mahasiswa prodi Teknik Elektro itu.
Rektor UMM, Fauzan menyebutkan universitas memberikan apresiasi kepada tim yang berhasil mengharumkan nama bangsa tersebut. Selain berupa pembebasan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan mendapatkan insentif individu, tiap anggota tim juga dibebaskan dari tugas akhir dan sejumlah mata kuliah yang ekuivalen, seperti Robotika, Mekatronika, dan Micro Controller.
Masing-masing tim tetap diminta menggembangkan konsepnya dan dirancang agar bisa sampai pada industrialisasi robot.
Terkait hal ini, Rektor mengatakan, pada Agustus nanti akan menggelar festival riset, di mana salah satu acaranya yaitu entrepreneurship summit.
"Di situ, hasil riset terbaik dari mahasiswa dan dosen UMM akan ditemukan dengan para pengusaha. Pada momen ini, robot-robot yang sudah terbukti kualitasnya itu tentu akan menarik kalangan industri," jelasnya.