1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Pihak sekolah beberkan bukti tabungan siswi Rosita Rp135 ribu

Persoalan tabungan siswi di MTS Negeri Tumpang, masih belum ada titik temu. Pihak sekolah bersikeras tabungan Rosita Rp135 ribu.

©2017 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 22 Juni 2017 14:05

Merdeka.com, Malang - Persoalan tabungan siswi di MTS Negeri Tumpang, Kabupaten Malang, masih belum ada titik temu. Orangtua murid, Wijiyati bersikeras total tabungan anaknya bernama Rosita mencapai Rp 42 juta.

Sementara pihak sekolah mengatakan bahwa tabungan Rosita hanya berjumlah Rp 135 ribu. Jumlah tersebut berdasarkan catatan yang ada di dalam buku tabungan.

"Kalau menabung di wali kelasnya itu benar, tetapi jumlahnya hanya Rp 135 ribu. Tidak sampai puluhan juta, kalau itu tidak benar dan fitnah," kata Kepala Sekolah MTS Negeri Tumpang, Kabupaten Malang, Pono, Kamis (22/6).

Pono juga menunjukkan sejumlah catatan buku tabungan yang menunjukkan angka akhir tabungan tersebut. Setoran terakhir pada 8 November 2016 sejumlah Rp 50 ribu, sehingga saldo yang sebelumnya Rp 85 ribu menjadi Rp 135 ribu.

"Kita memiliki bukti dan catatannya. Sudah kita kumpulkan semua saat pertama masalah ini muncul," ujarnya.

Saat ini pihak sekolah terus mengumpulkan bukti-bukti yang dimiliki, termasuk uang tabungan beberapa tahun terakhir. Pihak sekolah tidak menemukan adanya setoran besar dalam buku tersebut.

Sementara itu, Wijiyati merasa tidak puas dengan sikap sekolah dan wali kelas, selaku pencatat tabungan. Padahal uang puluhan juta itu berniat untuk persiapan Lebaran sekaligus untuk rencana anaknya melanjutkan sekolah.

"Uang itu rencananya untuk lebaran dan daftar anak saya sekolah nanti. Dia katanya ingin jadi perawat," kata Wijiyati.

Wijiyati sendiri sempat menantang dilakukan sumpah pocong, terhadap wali kelas yang dianggap membawa uang tabungan. Ia tetap berkeyakinan bahwa uang tabungan putrinya disimpan di sekolahnya, MTS Negeri Tumpang.

Usulan sumpah pocong oleh Wijiyati disampaikan saat mediasi kedua belah pihak. Mediasi difasilitasi oleh polisi dan pihak desa setempat.

Suami Wijiyati sendiri sehari-hari bekerja jual beli hewan ternak. Mereka pun bingung dengan biaya kelanjutan sekolah anaknya.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA