1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Mengaku dapat bisikan gaib, seorang napi wanita berusaha bunuh diri

Berusaha bunuh diri dua kali, seorang napi wanita mengaku mendapat bisikan gaib.

©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Jum'at, 23 September 2016 19:07

Merdeka.com, Malang - Rohaningsih binti Sabi alias Ningsih (34), Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas 2A Sukun Kota Malang berusaha bunuh diri. Terpidana kasus narkoba itu mendadak memanjat tandon air setinggi 10 meter yang berada di lingkungan LP.

Dirinya mengaku berusaha bunuh diri lantaran mendapat bisikan gaib. Sebelumnya juga pernah melakukan perbuatan serupa dengan cara meminum cairan pembersih lantai.

Dilansir dari merdeka.com, usaha bunuh diri Ningsih berhasil digagalkan oleh petugas Lapas. Pihak lapas memberikan terapi yang bersifat medis maupun nonmedis.

"Saat ini sedang kami tangani dengan terapi ruqyah karena menurut pengakuannya ingin bunuh diri karena ada makhluk yang mengajaknya," kata Kalapas Wanita Sukun Kota Malang Ngatirah di Kantornya, Kamis (22/9).

Penghuni LP Wanita Sukun berusaha bunuh diri panjat tandon air
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Sekitar pukul 05.30 WIB, terpidana kasus narkotika itu melakukan usaha bunuh diri. Korban naik tandon air setinggi 10 meter sambil berteriak-teriak histeris. Korban berhasil diamankan dengan cara memborgolnya di salah satu tiang. Petugas kemudian mengevakuasi bersama Polsek Klojen dan tim SAR.

"Kayaknya sih tidak mungkin kuat naik tangga, karena bentuk tangganya vertikal," tegas Ngatirah.

Ngatirah menjelaskan, pihaknya sudah memberi perhatian khusus kepada Ningsih sejak usaha bunuh diri yang pertama. Bahkan Jumat mendatang akan dilakukan ruqyah.

"Karena kejadian itu, ruqyah akhirnya dipercepat, hari ini. Selain itu segera dikonsultasikan ke psikiater di rumah sakit jiwa," katanya.

Pihak Lapas mengaku telah melakukan pengobatan sebelumnya, namun belum membawa hasil maksimal. Korban mengalami tekanan jiwa karena persoalan keluarga yang melilitnya.

Korban terlibat beberapa kegiatan di lapas, termasuk yang bersifat pembinaan mental, namun kerap menyendiri. Salah satu persoalan yang dihadapi, korban memiliki sembilan anak yang saat ini dirawat keluarga.

"Secara personal, dikenal pintar menjahit, tetapi memang tengah dalam masalah berat. Suami juga terkena kasus narkoba. Memang butuh uluran tangan," jelasnya.

Ningsih tercatat sebagai warga Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya. Ia terlibat kasus narkotika dengan vonis hukuman 4 tahun 6 bulan penjara.

Hukuman itu baru dijalani sekitar delapan bulan terakhir, sejak divonis bersalah 25 Februari 2015. Korban baru beberapa bulan dikirim dari Lapas Wanita Medaeng, Surabaya.

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Kisah Ironis
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA